Ditandai dengan potong
tumpeng dan tiup lilin oleh Ketua Umum, SMSI Firdaus, acara ulang tahun SMSI di
masa Pandemi Covid-19, dimanfaatkan untuk mendengarkan cerita sukses lima tokoh
pendiri pers legendaris di Tanah Air.
Para tokoh pers yang diulas
keteladanan mereka adalah Adam Malik, Buya Hamka, P.K. Ojong, Jakob Oetama, dan
Fachrodin. Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas Tri Agung Kristanto yang
menjadi pembicara utama pada ulang tahun organisasi pengusaha pers siber,
konstituen Dewan Pers ini, sekalian didaulat panitia untuk menceritakan
keteladanan pendiri Majalah Intisari dan Harian Kompas P.K. Ojong dan Jakob
Oetama yang melegenda.
Tri Agung menyampaikan pidato
persnya diselingi guyonan-guyonan yang membuat para hadirin yang sebagian besar
pengurus SMSI terlihat rileks dan tersenyum. Tri Agung menyampaikan gaya
kepemimpinan Ojong dan Jakob. Ojong cenderung keras, sementara Jakob luwes
dalam dalam mengelola Kompas supaya tetap hidup.
“Yang mati tidak bisa diajak
apa-apa, tetapi yang hidup bisa diajak berjuang, membela kebenaran, keadilan,
dan memajukan demokrasi,” kata Tri Agung mengutip Jakob.
Menurut Sekretaris Jenderal SMSI M. Nasir, secara sengaja HUT SMSI dirancang untuk mendengarkan cerita sukses tokoh pers inspiratif, supaya para anggota SMSI yang rata-rata pengusaha muda di bidang pers ini mempunyai gambaran bagaimana mengelola perusahaan yang baik.
Setelah contoh sukses
Ojong-Jakob, Ketua Bidang Luar Negeri SMSI, Aat Surya Safaat memaparkan cerita
sukses Adam Malik dalam mengelola dan mengembangkan Lembaga Kantor Berita
Antara.
Lalu Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan SMSI Retno Intani
memaparkan perjuangan Buya Hamka dalam mengelola Panji Masyarakat, dan
Fachrodin yang mengelola Soewara Moehammadijah hingga berumur panjang.
Haji Fachrodin adalah pelopor
pers Muhammadiyah. Sosok kader dan tokoh Muhammadiyah generasi awal ini banyak
belajar dari pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan serta belajar secara
otodidak. Biarpun tidak mengenyam pendidikan umum, ia bertumbuh menjadi seorang
penulis yang tajam dan disegani.
Fachrodin menjadi orang
pertama yang memimpin redaksi majalah Soewara Moehammadijah. Ia merintis
penerbitan media itu pada 1915 dan menjadi Pemimpin Redaksi pertama, sementara
KH Ahmad Dahlan duduk di jajaran redaksi.
Hadirin HUT SMSI tampaknya
masih ingin mendapat cerita lebih detil para tokoh pers tersebut, bahkan ada
yang menginginkan dibuka pertanyaan, namun waktunya sudah pukul 12.00.
Para pengurus SMSI yang hadir berasal dari Pengurus Pusat, DKI
Jakarta, Banten (termasuk Kota/Kaupaten Tangerang, dan Tangerang Selatan), Jawa
Barat (termasuk Bekasi).
Dari pengurus SMSI Pusat
tampak hadir antara lain Taufiq dan Ervik Ari Susanto (Penasihat), Hersubeno
Arief (Sekretaris Dewan Pakar), Ilona Juwita (Ketua Kerjasama dan Pengembangan
Usaha), Dr Retno Intani (Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan), dan Wilson
Bernardus Lumi (Ketua Bidang Pendataan dan Verifikasi).
Selain dihadiri para pengurus
SMSI yang juga pengelola media pers, acara ini juga dihadiri oleh sejumlah
pemimpin media, antara lain penanggung jawab/pemimpin redaksi Netfit.id Agus
Hermawan. [P4/rel]