“ Lebaran ”
“Lebaran merupakan sebutan lain dari Hari Raya Idul Fitri yang dirayakan setiap tahunnya pada tanggal 1 Syawal tahun Hijriah, pasca satu bulan lamanya kaum muslimin dan muslimat, ummat Islam melaksanakan puasa di bulan suci Ramadhan.
Bagi muslimin dan muslimat, merayakan Lebaran sebagai 'hari kemenangan'' itu bukan hanya berlangsung dalam satu hari saja (1 Syawal), namun hingga beberapa hari dalam bulan Syawal itu.
Setelah menjalankan ibadah Puasa sebulan penuh, dan seusai menunaikan Sholat Idul Fitri ummat Islam biasanya saling bersalam-salaman dan bermaaf-maafan dengan keluarga, famili dan kerabatnya. Tak heran, kalau Idul Fitri juga identik dengan saling bersilaturahmi antara sesama muslimin dan muslimat.
Berdasarkan Ensiklopedia bebas, dalam Bahasa Jawa, Lebaran bisa diartikan adalah Sudah-an/Setelah atau Sesudahnya.
Begitu populernya sebutan Lebaran ini, sehingga tidak
saja sering diucapkan atau disebut dan didengar dalam kalangan umat Islam saja, namun juga akrab didengar, dan dikomunikasikan dalam
masyarakat umum atau masyarakat non Muslim.
Dalam konteks Bahasa Indonesia, makna Lebaran termasuk bagian dari Semantik, yaitu cabang Ilmu Bahasa atau Linguistik yang mempelajari makna kata dalam Bahasa. Sedangkan dalam Tata Bahasa atau Sintaksis, kata Lebaran merupakan pengembangan atau kombinasi dari kata dasar Lebar dengan akhiran an.
Ucapan Lebaran ini, tak asing lagi di kalangan masyarakat kita yang majemuk. Di era digitalisasi pada zaman 'now' ini, tetap saja ciri khas suasana Lebaran selalu ditandai dengan aktivitas Mudik atau pulang ke kampung halaman, tempat kelahiran.
Makna Lebaran sebagai transformasi Semantik yang terus berkembang hingga kini dan diterima masyarakat luas. Sehingga sebutan Lebaran itu menjadi bagian Komunikasi Publik dalam sebuah tradisi atau kebiasaan yang umum dilakukan di Indonesia.” (Muhammad Isya, S.Sos, M.I.Kom)
