Pilarempat.com, Medan | Kondisi perkembangan dan pertumbuhan perusahaan
pembiayaan di 2019 dinilai cukup baik. Hal ini bisa dilihat dari indikator
total aset perusahaan pembiayaan yang meningkat 1,03 persen dari Rp.504,8
triliun pada tahun 2018 menjadi Rp516,7 triliun di tahun 2019. Sementara pertumbuhan
piutang yang juga naik dari Rp.435,7 triliun menjadi Rp.451,1 triliun atau
meningkat 3,35 persen. Total piutang tersebut tidak lebih tinggi dari total
aset.
Ketua Asosiasi Perusahaan
Pembiayaan Indonesia (APPI) Kota Medan, Herry Lim mengemukakan hal itu dalam
pemaparannya saat Media Gathering Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional
(KR)5 Sumbagut, di The Hill Hotel Sibolangit, Jumat (13/12/2019). Saat itu ia didampingi
Sekretaris APPI Medan, Abadi. Dalam pemaparan tersebut, Herry juga memutar
video visual dari kepolisian di Surabaya Jawa Timur tentang sosialisasi
pinjaman online maupun fintech.
Menurut Herry, posisi ekuitas
atau modal juga mengalami kenaikan dari Rp.119,5 triliun menjadi Rp.129,8
triliun atau naik 8,58 persen. Begitu juga dengan laba dan rugi naik Rp.12,1
triliun menajdi Rp.14 triliun atau naik 15,7 persen.
Disebutkan, ekuitas atau modal
itu terjadi kenaikan sebesar 8,58 persen dari Rp119,5 triliun menjadi Rp129,8
triliun. Sedangkan laba dan rugi juga naik dari Rp12,1 triliun jadi Rp 14
triliun atau naik 15,7 persen.
Pada kesempatan itu Herry juga
mengungkap bahwa financial technology
(fintech) yang merupakan peer to peer
lending atau pinjaman daring. Dimana proses peminjaman bisa dilakukan
melalui aplikasi teknologi.
Ia mengakui bahwa pinjaman
tersebut bersifat langsung. Namun perusahaan pembiayaan saat ini tidak menutup
diri dengan fintech dan melakukan kerja sama dengan fintech dalam hal teknologi
guna mendukung pembiayaan.
“Namun, perlu diketahui
masyarakat harus benar-benar mengetahui bahwa dalam tahap peminjaman ini harus
benar-benar di cek apakah data fintech tersebut telah terdaftar di OJK. Hal ini
perlu dilakukan agar tidak tertipu dengan fintech illegal yang saat ini sudah
menjamur,” ungkap Herry.
Piutang Dominan Roda Empat
Ketua APPI Kota Medan, Herry Lim |
Menjawab
pertanyaan tentang piutang yang dominan saat ini, Herry mengatakan yang piutang
yang dominan adalah kendaraan roda empat. Dan piutang tersebut bukan hanya
kendaraan roda dua dan roda empat, tapi juga kendaraan roda tiga, alat berat,
elektronik dan lainnya.
Tentang penagihan piutang
nasabah, lanjutnya, sejak lama perusahaan pembiayaan menyerahkan kepada
asosiasi penagihan pembiayaan yang jumlahnya 10 perusahaan.
“Mereka
sudah dibekali dengan sertifikasi dan bisa melakukan penagihan di kabupaten
lain,” kata Herry seraya menambahkan bahwa pihaknya akan terus melakukan
sosialisasi kepada masyarakat tentang pembiayaan perusahaan agar mereka tidak
terperangkap dengan hal-hal yang tidak diinginkan bersama. [P4/sya]