PILAREMPAT.COM, MEDAN | “Anak Medan”
Sumatera Utara (Sumut) harumkan nama Indonesia di tingkat dunia. Mereka para
siswa dari Chandra Kumala School yang mengikuti World Scholar’s Cup –
Tournament of Champion (WSC – ToC), di Yale University, New Haven, Connecticut,
Amerika Serikat, 8-13 November 2019.
Bersaing dengan ribuan peserta dari 60 negara, Tim Chandra Kumala School
yang terdiri atas Fakhira, Bramasto, dan Iradatin berhasil meraih 7 medali di
World Scholars Cup Tournament of Champion, yang terdiri atas 3 medali emas dan
4 medali perak.
Fakhira merupakan putri dari Wakil Gubernur (Wagub) Sumut, Musa Rajekshah,
Sri Ayu Mihari, Bramasto Rahman Prasojo putra dari Gede Pardianto, Diyah
Purworini, serta Iradatin putri dari Kodrat Shah, dan Karmila Iskandar.
Ketiganya berhasil melaju ke babak final WSC-ToC di Yale University, Amerika
Serikat, setelah berhasil melewati babak final di World Scholar’s Cup Filipina.
Singapore International School (SIS) juga mengirimkan beberapa muridnya untuk
mengikuti kegiatan tersebut.
Melihat anak-anak Sumut berhasil mengukir prestasi dan mengharumkan nama
Sumut dan Indonesia di kancah internasional, Wagub Musa Rajekshah pun tidak
mampu menutupi kegembiraannya. “Selamat anak-anak ku, kami sangat bangga kepada
kalian, yang sudah berjuang maksimal, mengesampingkan lelah dan mengeluarkan
seluruh daya upaya yang kalian punya. Semoga kemenangan menjadi pengingat kita
untuk berbuat yang lebih baik di masa depan,” tulis Wagub dalam akun instagramnya,
Rabu (14/11/2019).
Musa Rajekshah juga mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan dari
berbagai pihak, khususnya masyarakat Sumut. “Semua ini tak lepas dari doa
saudara saudara saya semua, yang telah mendukung kami dan perwakilan Sumatera
Utara untuk berlaga di Amerika. Kemenangan ini untuk Sumatera Utara,” katanya.
Menurut Wagub, WSC-ToC bukan hanya merupakan ajang kompetisi international
yang biasa saja. Melainkan kompetisi akademis dalam format grup. “Selain itu,
di sini juga untuk menarik minat siswa belajar di luar kurikulum sekolah dan
belajar budaya dari siswa seluruh dunia yang berbeda serta membahas masalah dan
ide yang relevan dengan permasalahan yang sedang terjadi hari ini,” kata Wagub.
Selain itu, banyak keuntungan yang bisa didapat oleh peserta dalam
meningkatkan pengetahuan akademis. Ajang tersebut juga menjadi kesempatan baik
untuk saling mempelajari budaya dari berbagai negara. “Karena pada beberapa
kesempatan para peserta akan dipasangkan dengan peserta dari negara lain,” kata
Wagub.
Kompetisi tersebut, kata Wagub, merupakan kesempatan sekolah-sekolah yang
ada di Sumut untuk menjajaki kerja sama dengan sekolah lain di luar negeri.
Serta bisa memberikan pengalaman dan pengetahuan baru kepada para siswa. (P.4/relis).