Aksi “ Mahasiswa dan pelajar melakukan aksi unjukrasa di halaman DPRK Lhokseumawe, Senin (30/9/2019). (foto: Zuky) |
Aksi itu disebut untuk mengawal petisi mahasiswa
menuntut sejumlah persoalan yang terjadi di tanah Air. Salah satunya, mendesak
pemerintah mengeluarkan Perppu pembatalan UU KPK.
Pantauan wartawan pilarempat.com ,massa bergerak dari
Lapangan Hiraq Lhokseumawe menuju Tugu Rencong Simpang Kuta Blang,
Lhokseumawe. Setelah berorasi di lokasi itu, mahasiswa dan pelajar melanjutkan
aksinya di DPRK Lhokseumawe.
Koordinator aksi, Agung Septiranda dalam orasinya
mengatakan, melihat carut marutnya kondisi Indonesia akhir akhir ini pihaknya
tidak tinggal diami.
“Revisi UU KPK yang telah disahkan oleh DPR menjadi puncak
kemarahan rakyat atas ketidakadilan penguasa. Seharusnya DPR menjadi penyambung
lidah rakyat dalam menyuarakan aspirasinya. Namun, seakan hanya jadi ikon
kelengkapan negara tanpa berfungsi sebagai lembaga yang mewakili rakyat,” pungkasnya.
Keputusan DPR dan pemerintah menyutujui revisi
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi, sungguh
bertentangan dengan semangat reformasi birokrasi dan pemerintahan yang bersih.
Pengesahan undang-undang itu terburu-buru dan tidak berpihak kepada kepentingan
rakyat," kata Agung Septiranda.
Itulah sebabnya, kata dia rakyat bergerak untuk
menyampaikan aspirasinya. Namun, kata dia, negara bersikap angkuh menghadapi
rakyat dengan aparat yang diduga melakukan tindakan represif.
“Ini telah melukai semangat demokrasi, perlakuan
aparat keamanan terhadap mahasiswa yang melakukan aksi beberapa hari lalu
terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, sungguh di luar batas kemanusiaan hingga
menewaskan sejumlah peserta aksi, " ujarnya lagi.
Harusnya negara berlaku adil dalam upaya memberikan
jaminan keadilan dari semua aspek kehidupan sosial rakyatnya. Kerena
ketidakadilan negara dalam memperlakukan warga negara akan berakibat pada
ketahanan nasional Republik Indonesia.
Setelah menyampaikan orasi, para mahasiswa disambut
sejumlah anggota DPRK Lhokseumawe. Massa kemudian membubarkan diri secara
tertib yang dikawal pihak Polres Lhokseumawe. (P.4/zuky).