Pilarempat.com, Medan | Otoritas Jasa Keuangan Bidang
Pengawasan Sektor Pasar Modal menggelar kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pasar
Modal Terpadu (SEPMT) 2019 di Medan bekerjasama antara OJK Regional 5 Sumbagut
bersama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan stakeholder lainnya.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Hoesen mengatakan, kegiatan
ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya di daerah atas
informasi aktual perkembangan di Pasar Modal, memberikan pemahaman kepada
masyarakat dalam berinvestasi yang cerdas dan aman, serta sebagai bentuk ajakan
persuasif kepada masyarakat untuk dapat menjadi investor di Pasar Modal.
“Kegiatan ini untuk memberikan informasi kepada perusahaan di
daerah tentang akses pendanaan yang mudah melalui Pasar Modal serta sebagai
wujud konkret dari recycle pungutan OJK,” katanya di Medan, Kamis (12/9/2019).
Hoesen menjelaskan, berdasarkan survei indeks literasi keuangan
tahun 2016, indeks Pasar Modal Nasional sebesar 4,4 persen meningkat dari
sebelumnya di tahun 2013 yakni sebesar 3,79 persen. Hal itu berarti dari
2013-2016 mengalami peningkatan hingga 0,61 persen.
Untuk indeks inklusi Nasional tahun 2016 juga mengalami
peningkatan dari 0,11 persen di tahun 2013 menjadi 1,25 persen tahun 2016 dan
meningkat 1,14 persen.
“Jumlah investor Pasar Modal Provinsi Sumatera Utara (Sumut)
berjumlah 43.494 investor di sektor saham dan 55.175 investor di sektor Reksa
Dana dengan total 98.669 investor. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di
Provinsi Sumut pada tahun 2018 yaitu 14.415.391 jiwa, maka jumlah penduduk yang
berinvestasi di sektor pasar modal kurang lebih hanya 0,68 persen dari total
jumlah penduduk,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, hingga saat ini, terdapat 6 Emiten Saham dan 2
Emiten Obligasi yang berdomisili Kantor Pusat di Sumut. Untuk perusahaan Efek
memiliki 26 Kantor Cabang yang tersebar di Sumut, 12 Galeri Investasi BEI serta
7 Kantor Cabang Manajer Investasi di wilayah Sumut.
Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri Kepala OJK Regional 5
Sumbagut, Yusup Ansori, Deputi Komisioner Pengawas PM1, Djustini Septiana, dan
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi. [P4/mi/sya]