PILAREMPAT.com,
MEDAN | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya
menekankan pentingnya sosialisasi dan edukasi keuangan kepada masyarakat.
“Salah
satunya mengenai produk dan jasa layanan keuangan syariah yang semakin beragam
serta meningkatkan akses masyarakat ke sektor keuangan yang sejalan dengan
upaya pemerintah untuk mendorong tingkat literasi dan inklusi keuangan,” kata
Kepala OJK Regional 5 Sumbagut, Yusup Ansori.
Ketika memberi sambutan dalam pada acara Expo iB Vaganza 2019, di
Plaza Medan Fair, Jumat (20/9/2019), dia menyebutkan, data OJK per Juni 2019,
menunjukkan komposisi Total Aset perbankan syariah secara nasional mencapai Rp
499,34 triliun dengan market share perbankan syariah saat ini sebesar 5,85%.
Dengan meningkatkan supply side produk perbankan syariah melalui
penyelenggaraan Expo iB Vaganza maka perkembangan industri perbankan syariah
akan semakin tumbuh dan memberikan kontribusi dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Direktur Kepatuhan dan Risiko BNI Syariah, Tribuana Tunggadewi
mengatakan, dengan adanya Expo iB Vaganza di Medan ini, masyarakat dapat
mengetahui dan memahami tentang Keuangan Syariah diyakini masyarakat kota Medan
khususnya dan Sumatera Utara umumnya akan tertarik untuk menggunakan produk
Bank Syariah
“Kami
dari perbankan syariah berharap dapat bersinergi dengan Pemprov Sumatera Utara,
sehingga dapat mendukung dan mensupport perbankan syariah dalam perekonomian di
Kota Medan,” katanya pada kegiatan yang berlangsung hingga 23/9/2019.
Dia menargetkan, selama iB Vaganza di Kota Medan ini untuk number of account (NoA)
sebanyak 3.000 rekening dengan volume senilai Rp5 miliar.
Gubsu
diwakili Kepala Biro Administrasi Pemprovsu Syafruddin ketika membuka acara itu
mengatakan , keuangan inklusif merupakan komponen penting dalam proses inklusi
sosial dan ekonomi yang berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,
menciptakan stabilitas sistem keuangan, mendukung program penanggulangan
kemiskinan, serta mengurangi kesenjangan antara individu dan antar daerah.
Sistem keuangan inklusif kata dia diwujudkan melalui akses
masyarakat terhadap layanan keuangan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan
ekonomi. Pada akhirnya membuka jalan untuk keluar dari kemiskinan serta
mengurangi kesenjangan ekonomi.
” Akses yang lebih luas terhadap layanan keuangan merupakan hal penting dalam upaya peningkatan partisipasi seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan penyerahan CSR dari Bank BNI Syariah yang merupakan Koordinator Pelaksanaan iB Vaganza Medan 2019.
” Akses yang lebih luas terhadap layanan keuangan merupakan hal penting dalam upaya peningkatan partisipasi seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan penyerahan CSR dari Bank BNI Syariah yang merupakan Koordinator Pelaksanaan iB Vaganza Medan 2019.
Kegiatan Expo iB Vaganza ini diikuti OJK, LPS dan 22 pelaku
industri keuangan Syariah yaitu Bank BNI Syariah, Bank Sumut Syariah, Bank Aceh
Syariah, Bank Syariah Bukopin, Bank Mandiri Syariah, BRI Syariah, Bank Muamalat
Indonesia, BCA Syariah, Bank Danamon Syariah, Bank Mega Syariah, BTN Syariah,
Bank Panin Dubai Syariah, BTPN Syariah, Bank Sinarmas Syariah, OCBC NISP
Syariah, CIMB Niaga Syariah, Pegadaian Syariah, Askrindo Syariah, BPRS Gebu Prima,
BPRS Puduarta Insani, BPRS Alwashiyah, BPRS Amanah Insan Cita dan didukung PT
Rintis Sejahtera (Jaringan ATM Prima). [P4/sya]