OJK: Aset Perbankan Syariah Rp499,34 Triliun

/

/ Minggu, 22 September 2019 / 12.21 WIB



PILAREMPAT.com, MEDAN  |  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya menekankan pentingnya sosialisasi dan edukasi keuangan kepada masyarakat.
“Salah satunya mengenai produk dan jasa layanan keuangan syariah yang semakin beragam serta meningkatkan akses masyarakat ke sektor keuangan yang sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong tingkat literasi dan inklusi keuangan,” kata Kepala OJK Regional 5 Sumbagut, Yusup Ansori.
Ketika memberi sambutan dalam pada acara Expo iB Vaganza 2019, di Plaza Medan Fair, Jumat (20/9/2019), dia menyebutkan, data OJK per Juni 2019, menunjukkan komposisi Total Aset perbankan syariah secara nasional mencapai Rp 499,34 triliun dengan market share perbankan syariah saat ini sebesar 5,85%.
Dengan meningkatkan supply side produk perbankan syariah melalui penyelenggaraan Expo iB Vaganza maka perkembangan industri perbankan syariah akan semakin tumbuh dan memberikan kontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Direktur Kepatuhan dan Risiko BNI Syariah, Tribuana Tunggadewi mengatakan, dengan adanya Expo iB Vaganza di Medan ini, masyarakat dapat mengetahui dan memahami tentang Keuangan Syariah diyakini masyarakat kota Medan khususnya dan Sumatera Utara umumnya akan tertarik untuk menggunakan produk Bank Syariah
“Kami dari perbankan syariah berharap dapat bersinergi dengan Pemprov Sumatera Utara, sehingga dapat mendukung dan mensupport perbankan syariah dalam perekonomian di Kota Medan,” katanya pada kegiatan yang berlangsung hingga 23/9/2019.
Dia menargetkan, selama iB Vaganza di Kota Medan ini untuk number of account (NoA) sebanyak 3.000 rekening dengan volume senilai Rp5 miliar.
Gubsu diwakili Kepala Biro Administrasi Pemprovsu Syafruddin ketika membuka acara itu mengatakan , keuangan inklusif merupakan komponen penting dalam proses inklusi sosial dan ekonomi yang berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan stabilitas sistem keuangan, mendukung program penanggulangan kemiskinan, serta mengurangi kesenjangan antara individu dan antar daerah.
Sistem keuangan inklusif kata dia diwujudkan melalui akses masyarakat terhadap layanan keuangan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan ekonomi. Pada akhirnya membuka jalan untuk keluar dari kemiskinan serta mengurangi kesenjangan ekonomi.
” Akses yang lebih luas terhadap layanan keuangan merupakan hal penting dalam upaya peningkatan partisipasi seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan penyerahan CSR dari Bank BNI Syariah yang merupakan Koordinator Pelaksanaan iB Vaganza Medan 2019.
Kegiatan Expo iB Vaganza ini diikuti OJK, LPS dan 22 pelaku industri keuangan Syariah yaitu Bank BNI Syariah, Bank Sumut Syariah, Bank Aceh Syariah, Bank Syariah Bukopin, Bank Mandiri Syariah, BRI Syariah, Bank Muamalat Indonesia, BCA Syariah, Bank Danamon Syariah, Bank Mega Syariah, BTN Syariah, Bank Panin Dubai Syariah, BTPN Syariah, Bank Sinarmas Syariah, OCBC NISP Syariah, CIMB Niaga Syariah, Pegadaian Syariah, Askrindo Syariah, BPRS Gebu Prima, BPRS Puduarta Insani, BPRS Alwashiyah, BPRS Amanah Insan Cita dan didukung PT Rintis Sejahtera (Jaringan ATM Prima). [P4/sya]

Komentar Anda

Berita Terkini