Pilarempat.com, Lhokseumawe | Kantor
Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe melakukan penertiban kegiatan usaha
penukaran bukan bank (KUPVA BB) tidak berizin di Kota Lhokseumawe, Senin (26/08/2019)..
Kegiatan penertiban tersebut dilakukan
BI mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PB) bahwa setiap penyelenggara
KUPVA BB wajib memperoleh izin usaha dari Bank Indonesia.
Hal itu disampaikan Kepala BI Lhokseumawe,
Yufrizal dalam rilisnya yang diterima Pilar.4.com, Selasa (27/8)
. Dikatakan dia, KUPVA BB atau yang lebih dikenal dengan
sebutan “Money Changger” merupakan kegiatan penukaran
valuta asing yang dilakukan dengan mekanisme jual dan beli
uang kertas asing serta pembelian cek pelawat.
Yufrizal mengatakan, penertiban
tersebut juga merupakan tindak lanjut dari kegiatan mapping yang
sebelumnya telah dilakukan KPw BI Lhokseumawe untuk
mengidentifikasi adanya kegiatan usaha tidak berizin dimaksud.
Dari hasil mapping tersebut telah
ditemukan terdapat 4 kegiatan usaha penukaran valuta asing tidak berizin yang
terindifikasi dengan rincian sebanyak 2 penyelenggara di Kota Lhokseumawe
dan 2 lainnya berada di Geudong Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara,
jelas KPw BI Lhokseumawe.
BI Melakukan penertiban dengan cara
memberikan penjelasan mengenai perizinan KUPVA BB yang dilanjutkan
dengan kegiatan pemasangan stiker dan penandatanganan surat
pernyataan penghentian kegiatan usaha penukaran valuta asing sampai dengan
yang bersangkutan telah mendapatkan izin usaha dari Bank
Indonesia.
Dijelaskan, sejuah ini pihak pihak yang
ditertibkan telah bersikap koorporatif sehingga kegiatan penertiban
dapat berjalan dengan lancar dan kondusif. Kepala BI Lhokseumawe
Yufrizal menambahkan, akan melakukan monitoring pemenuhan komitmen dari
pihak pihak yang telah ditertibkan. Kepada penyelenggara yang yang telah
dikenakan pemasangan stiker penertiban di lokasi usaha
dilarang keras untuk merusak, melepas atau memindahkan stiker
penertiban dimaksud.
Pelaku perusak akan dikenakan
ancaman pidana sesuai pasal 232 KUHP. Bank Indonesia mengimbau agar
pelaku KUPVA BB tidak berizin lainnya segera menghentikan kegiatan
usaha dan mengajukanizin ke Bank Indonesia. Sebagai informasi
bahwa pengurusan izin penyelenggara KUPVA BB di Bank Indonesia adalah gratis
tanpa dipungut biaya apapun, ujar Yufrizal.
Disamping itu KPw BI Lhokseumawe juga
mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menggunakan KUPVA BB yang telah
memperoleh izin Bank Indonesia. Masyarakat juga diimbau menginformasikan
kepada Kantor Bank Indonesia Lhokseumawe di 064544000 ataupun call center
BI 131 jika menemukan pihak pihak diduga melakukan kegiatan usaha
penukaran valuta asing tanpa izin dari Bank Indonesia. [P4/Zky].
Tim gabungan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe dibantu kepolisian Polres Lhokseumawe, Senin (26/8) melakukan pemasangan stiker di salah satu usaha penukaran valuta asing yang tidak memiliki izin dari BI . (P4/Foto/istimewa)
Tim gabungan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe dibantu kepolisian Polres Lhokseumawe, Senin (26/8) melakukan pemasangan stiker di salah satu usaha penukaran valuta asing yang tidak memiliki izin dari BI . (P4/Foto/istimewa)