BI Lhokseumawe Tertibkan Usaha Penukaran Valuta Asing Tanpa Izin

/

/ Rabu, 28 Agustus 2019 / 07.15 WIB
Tim gabungan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe dibantu kepolisian Polres Lhokseumawe, Senin (26/8)  melakukan pemasangan stiker di salah satu usaha penukaran valuta asing yang tidak memiliki izin dari BI. (P4/Foto/istimewa)

Pilarempat.com, Lhokseumawe | Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe melakukan penertiban kegiatan usaha penukaran bukan bank (KUPVA BB) tidak berizin di Kota Lhokseumawe, Senin (26/08/2019)..

Kegiatan penertiban tersebut dilakukan BI  mengacu pada Peraturan Bank Indonesia  (PB)  bahwa setiap penyelenggara KUPVA BB wajib memperoleh  izin usaha  dari Bank Indonesia.

Hal itu disampaikan Kepala BI Lhokseumawe, Yufrizal dalam rilisnya yang diterima Pilar.4.com, Selasa (27/8) . Dikatakan dia,  KUPVA BB  atau yang lebih dikenal dengan sebutan  “Money  Changger” merupakan  kegiatan  penukaran valuta asing yang dilakukan  dengan mekanisme jual dan  beli uang  kertas asing  serta  pembelian  cek pelawat.

Yufrizal mengatakan, penertiban tersebut  juga merupakan tindak lanjut dari kegiatan mapping yang sebelumnya  telah dilakukan KPw BI Lhokseumawe untuk mengidentifikasi  adanya  kegiatan usaha tidak berizin dimaksud.

Dari hasil mapping tersebut telah ditemukan terdapat 4 kegiatan usaha penukaran valuta asing tidak berizin yang terindifikasi dengan rincian sebanyak 2  penyelenggara di Kota Lhokseumawe dan 2 lainnya  berada di Geudong Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara, jelas KPw BI Lhokseumawe.

BI Melakukan penertiban dengan cara memberikan penjelasan  mengenai perizinan  KUPVA BB yang dilanjutkan dengan kegiatan  pemasangan  stiker dan penandatanganan  surat pernyataan penghentian kegiatan usaha penukaran valuta asing  sampai dengan  yang bersangkutan  telah mendapatkan izin  usaha dari  Bank Indonesia.

Dijelaskan, sejuah ini pihak pihak yang ditertibkan telah  bersikap koorporatif sehingga  kegiatan penertiban dapat berjalan  dengan lancar dan  kondusif. Kepala BI Lhokseumawe Yufrizal menambahkan, akan melakukan monitoring pemenuhan komitmen  dari pihak pihak yang telah ditertibkan. Kepada  penyelenggara yang yang telah dikenakan pemasangan  stiker penertiban  di lokasi usaha dilarang  keras untuk merusak, melepas atau memindahkan  stiker penertiban dimaksud.

Pelaku  perusak akan dikenakan ancaman  pidana sesuai  pasal 232 KUHP. Bank Indonesia mengimbau agar pelaku KUPVA BB tidak berizin lainnya  segera menghentikan kegiatan usaha   dan mengajukanizin ke Bank Indonesia. Sebagai informasi  bahwa pengurusan izin penyelenggara KUPVA BB di Bank Indonesia adalah gratis tanpa dipungut biaya apapun, ujar Yufrizal.
              

Disamping itu KPw BI Lhokseumawe juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menggunakan KUPVA BB yang telah memperoleh izin Bank Indonesia. Masyarakat juga diimbau menginformasikan  kepada Kantor Bank Indonesia Lhokseumawe di 064544000 ataupun call center BI  131 jika menemukan pihak pihak diduga melakukan kegiatan usaha penukaran valuta asing tanpa izin dari Bank Indonesia. [P4/Zky].

Tim gabungan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe dibantu kepolisian Polres Lhokseumawe, Senin (26/8)  melakukan pemasangan stiker di salah satu usaha penukaran valuta asing yang tidak memiliki izin dari BI . (P4/Foto/istimewa)
Komentar Anda

Berita Terkini