Pengamat Ekonomi: Ramadhan 1440 H, Harga Pangan Naik, Sumut Darurat Bawang Putih

/

/ Rabu, 08 Mei 2019 / 23.41 WIB

(foto: istimewa/int)     
Medan, Pilarempat.com  |   Memasuki bulan Ramadhan 1440 Hijriyah/2019, sejumlah kebutuhan pokok  mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Salah satu komoditas yang naik adalah bawang putih. Yang mencapai 78 ribu per kg. Padahal sebelumnya harga bawang putih masih dikisaran 58 ribu per kg.
“Saya menilai kenaikan harga bawang putih ini diakibatkan kesalahan pemerintah. Karena seharusnya kebutuhan akan bawang putih ini bisa dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan keringan dalam pemberian impor,” ujar Gunawan Benjamin,SE,MSi, pengamat ekonomi Sumut yang juga dosen UIN Sumut, Senin (6/5/2019).

Diungkapnya, bawang putih yang naik tersebut juga berpeluang membuat harga bawang merah mengalami kenaikan. Karena ada subtitusi. Sedikit banyak masyarakat yang dirugikan oleh kenaikan bawangputih akan menggantinya dengan bawang merah. Sehingga perlu diwaspadai bahwa bawang merah harganya juga berpeluang untuk naik.

Walaupun sejauh ini harga bawang merah masih bergerak stabil dikisaran 30 ribuan per kg. selain bawang merah, ada telur ayam yang juga mengalami kenaikan harga pada hari ini. Harga telur ayam dijual sekitar 22.400 per kg, naik dari posisi sebelumnya dikisaran 20.800 per kg. Namun kenaikan harga telur ayam tersebut terbilang masih dalam batas kenaikan yang wajar.

Cabai merah juga masih bertahan mahal dikisaran 40 ribu per kg, sementara itu cabai rawit juga bertahan dikisaran 34 ribu per kg. harga cabai ini menjadi harga yang paling besar pengaruhnya terhadap pembentukan laju tekanan inflasi. Harga daging ayam juga naik menjadi 34 ribuan per kg. dari sebelumnya 30 ribu per kg.

Diharapkan, lanjut Gunawan, pemerintah daerah perlu melakukan sidak dan sebaiknya memang memberikan solusi terhadap kenaikan harga barang sejauh ini.
Menurut Gunawan, ada dua  faktor utama yang berpeluang membuat harga bisa bergejolak di awal Ramadhan nanti.

Pertama, tren permintaan yang cenderung meningkat menjelang perayaan keagamaan. Dan kedua, ada cuaca ekstrem yang tengah melanda wilayah Sumatera utara.
“Panas yang berlebihan ini membuat petani harus mengeluarkan biaya ekstra untuk merawat tanaman. Sehingga memicu kenaikan biaya produksi,” ungkapnya. [P4/relis]


Komentar Anda

Berita Terkini