Medan,
Pilarempat.com | Upaya Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi
menjadikan Sumut sebagai Provinsi Agraris dengan mendorong kabupaten/kota
mengembangkan potensi pertanian dan peternakan di daerah masing-masing mulai
membuahkan hasil. Di antaranya, Kabupaten Batubara yang dicanangkan menjadi
sentra domba sudah berhasil mengekspor domba ke Malaysia.
Pada Idul Adha 1440 H
baru-baru ini, sebanyak 250 domba yang disembelih untuk kurban di Johor Bahru,
Malaysia, seluruhnya berasal dari Batubara. Bahkan, hewan kurban yang
disembelih dalam Program “ASNAF Mampu Kurban” itu meraih The Malaysia Book
Records dengan penyembelihan hewan terbanyak.
“Membanggakan, ternyata
Batubara sudah ekspor domba dan bahkan menjadi hewan kurban yang disembelih dan
meraih The Malaysia Book Records sebagai penyembelihan kurban terbanyak,”
ungkap anggota DPD RI, Parlindungan Purba, di Medan, Rabu (14/8/2019).
Parlindungan mengatakan hal
itu usai pulang dari menghadiri acara Program ASNAF Mampu Qurban kerja sama
Persatuan Peniaga dan Penjaja Kecil Perling dan Angsaba Johor Bahru, The
Malaysia Book Records dan Komuniti Harapan Malaysia Dun Perling di Angsana
Johor Bahru, Malaysia pada Iduladha.
Menurutnya, ekspor domba ke
Malaysia yang dilakukan dari daerah Batubara menunjukkan bahwa Pemerintah
Kabupaten Batubara mendukung dan menjalankan program Gubernur Sumut Edy
Rahmayadi dan Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah yakni Membangun Desa Menata
Kota.
Parlindungan berharap ekspor
domba dari Batubara dan daerah lain di Sumut bisa meningkat terus karena
pasarnya masih cukup besar. “Asia Global, perusahaan impor dan ekspor domba
dari Sumut masih membutuhkan banyak domba karena ke depannya, domba dari Sumut
itu bukan hanya untuk kebutuhan kurban tetapi juga daging segar dan beku,”
ujarnya.
Wakil Bupati Batubara Oky
Iqbal Prima menyebutkan, Pemkab Batubara membuka diri untuk mengembangkan
bisnis ekspor domba dengan Asia Global yang sudah dimulai dalam tahun 2019.
“Pemkab Batubara berkomitmen kuat untuk mengembangkan industri peternakan
khususnya domba yang sudah memiliki pasar,” katanya .
Wakil Bupati Batubara yang
ikut dalam acara Program ASNAF Mampu Kurban di Johor Bahru, Malaysia yang
meraih The Malaysia Book Records itu mengaku merasa senang, domba ekspor dari
Batubara itu mendapat respon positif dari masyarakat dan termasuk pemerintah
Johor Bahru.
Dia menyebutkan, saat ini di
12 daerah Batubara ada pengembangan domba sekitar 38 ribu ekor, kambing 22.000
ekor dan sapi 36.000 ekor. “Pemkab Batubara terus mengembangkan peternakan
khususnya domba yang sudah memiliki pAasar di Malaysia,” katanya.
Batubara Sentra Cabai dan Batubara
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara
(Sumut), Edy Rahmayadi mencanangkan
Kabupaten Batubara sebagai sentra cabai dan domba di Sumut, karena daerah ini
memiliki lahan tanaman cabai dan pakan ternak tersedia cukup banyak.
“Dari ternak-ternak ini juga
nantinya kita kembangkan pabrik kompos. Jadi kotorannya dimanfaatkan untuk
pabrik kompos. Nah, hal-hal seperti ini yang saat ini sedang kita kembangkan.
Strategi dan manajeman pertanian/peternakan yang sistematis,” ujar Edy
Rahmayadi usai membuka Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA)
Tingkat Provinsi Sumut ke IV Tahun 2019, di Desa Melati II Kecamatan
Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Selasa (16/7).
Pada kesempatan itu, Gubernur
juga menegaskan, menjadikan Sumut yang agraris akan selalu menjadi prioritas
utamanya, termasuk mensejahterakan kehidupan para petani dan nelayan. Untuk
itu, berbagai strategi saat ini sedang disusun untuk menggenjot produksi
pertanian Sumut.
Salah satu caranya,
katanya, dengan memetakan produk-produk unggul tiap daerah kabupaten/kota
Sumut. Misalnya dari sektor peternakan, Kabupaten Langkat dan Karo fokus pada
ternak sapi, Humbang Hasundutan ternak kerbau, Batubara dan Sergai ternak
domba. [P4/ril/sya]