“ Qurban & Nilai Keikhlasan "
"Kata Qurban atau Kurban, berasal
dari bahasa Arab, Qurban yang berarti dekat. Kurban dalam Islam juga disebut dengan al-udhhiyyah dan adh-dhahiyyah yang
berarti binatang sembelihan, seperti unta, sapi (kerbau), dan kambing yang
disembelih pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyriq sebagai bentuk
taqarrub atau mendekatkan diri kepada ALLAH. Bagi umat Islam makna Qurban identik dengan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban tersebut.
Umat Islam di seluruh dunia mengimplementasikan siar
Qurban itu pada setiap tanggal 10 Dzulhijjah penanggalan tahun Hijriyah,
sekaligus merayakan hari raya Idul Adha, yang dikenal sebutan Hari Raya Qurban
atau Hari Raya Haji.
Pada hari ini, umat Islam disunnahkan untuk Berqurban
dimana mereka menyembelih hewan qurban untuk kemudian dibagi-bagikan kepada
seluruh umat Islam khususnya yang membutuhkan daging qurban.
Qurban juga merupakan bentuk konkrit dalam nilai Keikhlasan yang telah dibuktikan oleh Nabi Ibrahim Allahissalam (AS) bersama putra kesayangannya, Nabi Ismail AS.
Bagi umat Islam/ kaum Muslimin dan Muslimat, khususnya kita yang di tanah air namun tidak punya kesempatan langkah, rezeki dan kesehatan menunaikan ibadah
Haji ke tanah suci Makkah, maka dengan ikut berkurban hewan (sapi/lembu,kambing atau domba) dengan
penuh Keikhlasan dan berserah diri dan taat perintah ALLAH Swt, sebagaimana
yang dibuktikan Nabi Ibrahim terhadap perintah ALLAH Swt itu untuk menyembelih
anak yang sangat dicintainya Nabi Ismail AS dengan 'membuang' rasa cinta
dunianya, maka ia termasuk ke dalam orang-orang yang dinyatakan ALLAH Swt
dalam Surat Al Hajj ayat 34, artinya:
“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan
penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama ALLAH terhadap binatang
ternak yang telah direzekikan ALLAH kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan
Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepadaNya. Dan berilah kabar
gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh kepada ALLAH.”
Dalam konteks Sosial, pada hari
ini, kita yang berkurban hewan sembelihan telah membuktikan
kemampuan empati atau kepedulian sosial sesama hamba ALLAH, untuk
saling berbagi, khususnya bagi umat Islam yang membutuhkan daging kurban.
Sehingga nilai-nilai qurban yang sangat penting itu telah tersyiar dengan baik di
tengah masyarakat.
Orang yang berkurban termasuk orang yang berhasil mengelola dan mengendalikan Emotional Quontient (EQ), yaitu Kecerdasan jiwa/ spritualnya di tengah masyarakat yang akhirnya bermuara pada pencapain jiwa ke dalam derajat Manusia yang Bertaqwa kepada ALLAH Swt. InsyaALLAH kita termasuk insan yang Bertaqwa. In syaa ALLAH.. kita yang diberi kelapangan rezeki dan kesehatan dari ALLAH pada hari ini untuk berqurban makin mampu menjaga nilai keikhlasan dan silaturahmi kita.” (Muhammad Isya, S.Sos, M.I.Kom).