Qurban & Nilai Keikhlasan

/

/ Jumat, 06 Juni 2025 / 01.32 WIB

“ Qurban & Nilai Keikhlasan "


 

"Kata Qurban atau Kurban, berasal dari bahasa Arab, Qurban yang berarti dekat. Kurban dalam Islam juga disebut dengan al-udhhiyyah dan adh-dhahiyyah yang berarti binatang sembelihan, seperti unta, sapi (kerbau), dan kambing yang disembelih pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyriq sebagai bentuk taqarrub atau mendekatkan diri kepada ALLAH. Bagi umat Islam makna Qurban identik dengan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban tersebut. 

Umat Islam di seluruh dunia mengimplementasikan siar Qurban itu pada setiap tanggal 10 Dzulhijjah penanggalan tahun Hijriyah, sekaligus merayakan hari raya Idul Adha, yang dikenal sebutan Hari Raya Qurban atau Hari Raya Haji. 

Pada hari ini, umat Islam disunnahkan untuk Berqurban dimana mereka menyembelih hewan qurban untuk kemudian dibagi-bagikan kepada seluruh umat Islam khususnya yang membutuhkan daging qurban. 

Qurban juga merupakan bentuk konkrit dalam nilai Keikhlasan yang telah dibuktikan oleh Nabi Ibrahim Allahissalam (AS) bersama putra kesayangannya, Nabi Ismail AS.

Bagi umat Islam/ kaum Muslimin dan Muslimat, khususnya kita yang di tanah air namun tidak punya kesempatan langkah, rezeki dan kesehatan menunaikan ibadah Haji ke tanah  suci Makkah, maka dengan ikut berkurban hewan (sapi/lembu,kambing atau domba) dengan penuh Keikhlasan dan berserah diri dan taat perintah ALLAH Swt, sebagaimana yang dibuktikan Nabi Ibrahim terhadap perintah ALLAH Swt itu untuk menyembelih anak yang sangat dicintainya Nabi Ismail AS dengan 'membuang' rasa cinta dunianya, maka ia termasuk ke dalam orang-orang yang dinyatakan ALLAH Swt dalam Surat Al Hajj ayat 34, artinya: 

“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama ALLAH terhadap binatang ternak yang telah direzekikan ALLAH kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepadaNya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh kepada ALLAH.” 

Dalam konteks Sosialpada hari ini, kita yang berkurban hewan sembelihan telah membuktikan kemampuan empati atau kepedulian sosial sesama hamba ALLAH, untuk saling berbagi, khususnya bagi umat Islam yang membutuhkan daging kurban. Sehingga nilai-nilai qurban yang sangat penting itu telah tersyiar dengan baik di tengah masyarakat. 

Orang yang berkurban termasuk orang yang berhasil mengelola dan mengendalikan Emotional Quontient (EQ), yaitu Kecerdasan jiwa/ spritualnya di tengah masyarakat yang akhirnya bermuara pada pencapain jiwa ke dalam derajat Manusia yang Bertaqwa kepada ALLAH Swt. InsyaALLAH kita termasuk insan yang Bertaqwa. In syaa ALLAH.. kita yang diberi kelapangan rezeki dan kesehatan dari ALLAH pada hari ini untuk berqurban makin mampu menjaga nilai keikhlasan dan silaturahmi kita.” (Muhammad Isya, S.Sos, M.I.Kom).

 

Komentar Anda

Berita Terkini