OJK Catat Pengumpulan Modal melalui Pasar Modal dari Perusahaan di Sumut Capai Rp4,67 Triliun

/

/ Kamis, 18 April 2024 / 20.40 WIB

 

Medan,PILAREMPAT.com - Pengumpulan modal melalui emisi di Pasar Modal dari perusahaan yang berbasis di Sumatera Utara telah tercatat mencapai jumlah sebesar Rp4,67 triliun, melibatkan sejumlah 11 perusahaan yang melaksanakan Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO), 1 perusahaan yang menerbitkan obligasi, serta 5 entitas usaha yang menjadi penerbit dalam skema pendanaan kolektif (securities crowdfunding/SCF).

Dalam 4 tahun ke depan, OJK dan Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengidentifikasi 10 perusahaan potensial yang akan melakukan IPO di Sumatera Utara.

“Peningkatan jumlah emiten saham di daerah berdampak terhadap lingkungan investasi yang lebih dinamis dan beragam, memberikan peluang bagi investor lokal dan nasional untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara. Selain itu, perusahaan IPO memiliki dampak positif yang luas, termasuk penciptaan lapangan pekerjaan baru, peningkatan pendapatan pajak, dan dorongan terhadap ekosistem bisnis lokal,” ujar Wan Nuzul Fachri (foto), Deputi Direktur Managemen Strat EPK dan Kemitraan Pemerintah Daerah, Kamis (18/4/2024).

Disebutnya, perkembangan investor di Pasar Modal telah menunjukkan pergerakan yang signifikan dari segi akses keuangan, sejalan dengan kemajuan teknologi dan penyediaan informasi keuangan. Hingga Februari 2023, terdapat total 571.641 single investor identification (SID) atau akun investor tercatat di Sumatera Utara, mencerminkan pertumbuhan sebesar 17,41 persen yoy. Dalam konteks instrumen investasi, reksadana menjadi pilihan yang dominan dengan jumlah investor terbanyak, mencapai 537.575 dan bertumbuh tertinggi dibanding instrumen lainnya yaitu sebesar 18,16 persen yoy.

Dijelaskan Nuzul, jumlah saham yang dimiliki oleh investor (kepemilikan saham) di Sumatera Utara mengalami kontraksi 34,92 persen secara yoy. Dilihat berdasarkan jenisnya, kepemilikan saham dari investor perorangan melanjutkan tren peningkatan sebesar 16,58 persen yoy. Sementara investor berjenis institusi/perusahaan cenderung melepas kepemilikan sahamnya, yang pada umumnya dilakukan untuk penambahan modal, diversifikasi portofolio, atau memberikan likuiditas pada pemegang saham.

Kegiatan perdagangan saham oleh investor di Sumatera Utara pada Februari 2024 cenderung termoderasi, terlihat dari besarnya total nilai transaksi jual dan beli saham yang mencapai Rp6,19 triliun. 

Secara kumulatif (Januari s.d. Februari 2024), akumulasi nilai transaksi saham tercatat sebesar Rp13,56 triliun, dengan rata-rata bulanan mencapai Rp6,78 triliun. [P4/rel/sya]


Komentar Anda

Berita Terkini