BI Sumut: Ekonomi Global AS Berpengaruh pada Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

/

/ Selasa, 30 April 2024 / 19.50 WIB


Medan,  PILAREMPAT.com 
- Kinerja mata uang rupiah masih melanjutkan sisi kelemahan di sisi perdagangan pada pagi ini, Selasa (30/4/2024). 

Pelemahan rupiah di transaksikan di kisaran 16.20 per US Dolar. Hal itu tentunya berdampak dengan pertumbuhan ekonomi Nasional, termasuk di Sumatera Utara (Sumut).

Disamping itu juga, Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatera Utara (BI Sumut) IGP Wira Kusuma menegaskan, ada beberapa faktor penyebabnya. 

Salah satunya dikarenakan dampak ekonomi global yang menjurus kepada ketegangan perang antar negara yang masih mamanas. Dan diantaranya juga berpedoman dengan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS. Artinya pertumbuhan ekonomi Indonesia juga berpengaruh dengan ekonomi di Amerika.

"Karena pertumbuhan ekonomi saat ini berpengaruh dengan ekosistem ekonomi di Amerika. Misal dari segi ekspor dan impor, yang berdasarkan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar," kata IGP Wira Kusuma kepada awak media dalam agenda Bincang Bareng Media (BBM) di Kafe Nusa Dua Jalan Putri Hijau Medan, Selasa (30/4/2024) siang.

Turut hadir dikegiatan tersebut, Yura Djalins, Deputi Kepala BI Sumut, Soeharman Tabrani, Deputi Kepala BI Sumut, Iman Gunadi, Advisor BI Sumut (Opsional), para pejabat BI Sumut lainnya serta sejumlah awak media yang mengikuti secara daring.

Adalah lagi faktor dari segi suku bunga, hingga perbandingan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan Amerika Serikat. "Kalau pertumbuhan ekonomi kita terus menurun, dan ekonomi Amerika terus meningkat, maka orang akan lebih tertarik lagi ke Amerika," terangnya.

Meski rupiah saat ini tengah melemah, Wira menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi indonesia diperkirakan tetap kuat di tengah meningkatnya ketidak pastikan global.

"Pertumbuhan ekonomi gelombal ini tidak semua seperti yang kita harapkan. Syukurnya di indonesia, faktor eksternal nya sangat tertahan dan kita terbantu faktor domestiknya melalui faktor rumah tangga dan lainnya," ujarnya.

Pasalnya, kata Wira, hal-hal tersebut yang menjadi faktor penurunan ekonomi nasional masih bisa BI Kontrol. Baik dari segi suku bunga, inflasi yang harus terus dijaga. "Namun konflik perang antar negara yang harus perlu diwaspadai. Tapi kita tetap optimis, karena kita sudah melewat massa-massa sulit seperti Covid-19, perang negara yang sudah kita lewati," jelas Wira mengakhir.  [P4/sya]

Komentar Anda

Berita Terkini