Perekonomian Sumut Tahun 2023 masih Kuat, Dikisaran 3,9-4,7 Persen

/

/ Jumat, 08 September 2023 / 23.32 WIB

 

IGede Putu Wira Kusuma, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), saat menjelaskan perkembangan perekonomian Sumut dan Global dalam Bincang-bincang Media (BBM), di Kantor Perwakilan (KPw) BI Provinsi Sumut, Jalan Balai Kota No.4 Medan. (foto:P4/Dok. BI Sumut)

Medan, PILAREMPAT.com : Bank Indonesia (BI) secara tahunan atau year on year (yoy) memperkirakan perekonomian Sumatera Utara (Sumut) tahun 2023 dibanding tahun lalu masih tetap kuat, tumbuh bias atas dikisaran 3,9-4,7% secara tahunan atau year on year (yoy). 

Sedangkan pada triwulan II-2023 tumbuh 5,19% (yoy), meningkat dibandingkan periode sebelumnya. Pertumbuhan Sumut pada periode.laporan ini juga lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nasional (5,17%, yoy) dan Sumatera (4,90%, yoy) pada periode yang sama.

“Namun secara bulanan demikian, terdapat beberapa potensi risiko yang perlu diwaspadai karena dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi Sumut seperti: koreksi harga komoditas unggulan Sumut sejalan dengan rebound ekonomi China yang tidak sekuat perkiraan, potensi meningkatnya nilai barang impor, serta potensi gangguan produksi hortikultura dampak fenomena alam El Nino atau perubahan anomali cuaca,” ungkap IGP Wira Kusuma, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), didampingi Suharman Tabrani, Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut, dan Indra Kuspriyadi Kepala Divisi Implementasi Kajian Ekonomi Keuangan Daerah (KEKDA) dalam Bincang-bincang Media (BBM), di Kantor Perwakilan (KPw) BI Provinsi Sumut, Jalan Balai Kota No.4 Medan, Jumat (8/9/2023)..

Diungkap Wira, ada beberapa faktor pendorong pertumbuhan ekonoi Sumut selama tahun 2023, yaitu; Membaiknya aktivitas perekonomian pasca pandemi Covid-19 yang membuat optimisme permintaan domestik tetap kuat. Meningkatnya Upah Minimum Provinsi (UMP) Sumatera Utara sebanyak 7,45% menjadi Rp2.710.493; Berlanjutnya insentif pemerintah seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), kartu sembako, Program Keluarga Harapan (PKH), dan lainnya.

“Kemudian masih berlanjutnya proyek PSN dan infrastruktur daerah; Permintaan sawit domestik yang tetap tinggi seiring berlanjutnya program hilirisasi industri B35 dan B40,” sebut Wira yang didampingi Indra Kuspriyadi, Kepala Divisi Implementasi Kajian Ekonomi Keuangan Daerah (KEKDA). [P4/sya]

Komentar Anda

Berita Terkini