(foto :P4/istimewa)
Oleh : Muhammad Isya
Sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terbukti mampu bertahan dalam kondisi krisis ekonomi atau krisis moneter pada tahun 1998 dan 2008. Sampai saat ini pun, sektor ini menjadi andalan dan daya tahan kekuatan perekonomian Indonesia, termasuk di daerah-daerah di Pulau Sumatera, khususnya di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Tahun ini, melalui program Fast Track Youngpreneur (FYP) 2025, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution terus mendorong tumbuhnya kewirausahaan baru dan peningkatan level Usaha Mikro Kecil Menengah. Tak tanggung, Bobby Nasution berupaya mengakselerasi 1.700 UMKM yang ada di Sumut agar bisa terangkat kelasnya menjadi usaha yang lebih mandiri.
Tidak cuma ‘isapan jempol’ belaka, program yang sedang gencar dibangun Gubernur Sumatera Utara itu diyakini memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Sumut.
Berdasarkan data Data Pusat Statistik (BPS), 60% populasi Sumut merupakan kelompok usia produktif atau sekitar 9 juta jiwa, ini adalah potensi besar untuk kewirausahaan di propinsi yang kaya akan hasil industri pengolahan termasuk sektor pertanian, perkebunan dan hasil laut.
Sekitar 5% dari usia produktif yaang notabene adalah generasi muda menjadi pelaku usaha atau pengusaha/ wirausaha muda yang aktif, berarti ada sekitar 450.000 usaha baru, kalau usaha tersebut rata-rata butuh 2-3 karyawan maka diperlukan 1,3 juta tenaga kerja, dampaknya itu akan sangat besar. Sedangkan negara maju itu rata-rata sekitar 4,5% populasi produktifnya berwirausaha dan itu saja dampaknya sangat besar
Untuk memicu semangat kewirausahaan ini, di awal
pemerintahannya Presiden RI Prabowo Subianto menggadang-gadangkan dan menargetkan
pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2028-2029 sebesar 8%. Target ini tertuang
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN). Angka tersebut bisa terwujud bila
setiap daerah memberikan kontribusi kuat untuk perekonomian, termasuk Sumatera
Utara.
Dari 8% target nasional itu diperkirakan Sumut
berkontribusi 6,8%-7,2% pertumbuhan ekonomi. Untuk mencapai itu tentu butuh
investasi, kalau hitungan Bank Indonesia (BI) nilai investasi ada Rp58
triliun per tahun, hitungan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan Pemprov Sumut
sebesar Rp100 triliun, dan itu tidak hanya dari industri besar, tetapi juga
dari para pelaku UMKM.
Kontribusi Sumut dalam menggenjot pertumbuhan nasional tentu sangat diperhitungkan sebagai salah satu propinsi terbesar di luar Pulau Jawa yang sarat akan hasil komoditas unggulan, terutama pada tiga sektor perekonomian yang cukup potensial di Sumatera Utara, yaitu hasil industri pengolahan termasuk sektor pertanian, perkebunan dan hasil laut
Sehingga wajar kalau generasi muda di Sumut yang tergabung dalam kewirausahaan baru itu berharap program yang diusung Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) melalui Gubernur Sumut, Bobby Nasution berjalan maksimal dan langsung menyentuh sektor ril.
Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Generasi Muda di Kota Medan
Langkah strategis untuk menjawab implementasi dari program FYP 2025, berbagai peluang bisnis pun digelar Pemerintah Provinsi Sumatera Utara termasuk di daerah kabupaten dan kota, yaitu melalui kegiatan bazar, pameran dan lainnya di berbagai kampus dan universitas yang ada di Sumut dan juga Kota Medan.
Sebagai kota terbesar di luar Pulau Jawa atau di Pulau Sumatera, Pemerintah Kota Medan mendukung berlangsungnya event Youthpreneur Excellency 2025 & Campus Hiring yang diselenggarakan berbagai perguruan tinggi di Medan, salah satunya seperti yang digelar di Universitas Harapan (Unhar) Medan, baru-baru ini. Tentu, kegiatan tersebut diharapkan mampu mendorong tumbuhnya jiwa kewirausahaan di kalangan generasi muda.
Pemko Medan pun menyambut baik atas inisiatif berlangsungnya kegiatan Program Fast Track Youngprener 2025 ini. Implementasi program tersebut menjadi bukti nyata bagi kampus atau universitas dalam menciptakan generasi muda yang siap kerja dan juga siap menjadi wirausaha yang membuka lapangan pekerjaan.
Di tengah semakin menipisnya lowongan pekerjaan yang ada, UMKM sangat besar perannya dalam menopang pertumbuhan ekonomi di Kota Medan dan di Sumut. Maka itu, peluang pasar yang dilakoni pelaku UMKM menjadi seorang pengusaha muda dan penuh energik sangat menarik untuk ditekuni di tengah semakin menipisnya lowongan pekerjaan yang ada.
Motivasi muncul di kalangan generasi muda bahwa anak muda di Kota Medan menjadi terinspiratif untuk melakoni dirinya berprofesi sebagai wirausaha muda karena memang menarik untuk ditekuni. Bahkan keuntungan yang diproleh
seorang pengusaha bisa jauh lebih besar ketimbang gaji bekerja di sektor formal.
Tak heran kondisi inI akan sangat
mengapresiasi pihak kampus dan perguruan tinggi swasta maupun negeri yang telah menciptakan mahasiswa yang
tidak hanya mahir di bidang akademik, namun juga memiliki kreativitas di dunia
wirausaha.
Didukung sejumlah stand bazar yang tampil menawarkan berbagai macam produk yang dijual oleh para mahasiswa. Dibutuhkan jiwa kreatif generasi muda, sebab merupakan kemampuan yang sangat penting dan harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Kreativitas ini membantu wirausahawan dalam berbagai hal sehingga dapat menciptakan produk yang unik dan disukai oleh konsumen.
Ini bisa tercapai, tentu dengan dukungan dan transparansi dari pemerintah kota (Pemko) dan pemerintah kabupaten (Pemkab) di Sumut serta Pemprov Sumut yang terbuka dalam dunia pendidikan dan pengembangan UMKM. Dengan begitu, peluang terciptanya lapangan pekerjaan baru pun semakin terbuka lebar.
Melalui event Youthpreneur Excellency 2025 & Campus Hiring, diharapkan bisa menciptakan pengusaha baru dan menghasilkan produk berkualitas terbaik yang bisa dibanggakan di Kota Medan.
Tentu, dukungan dan transparansi dari Pemko Medan dan Pemprov Sumut yang terbuka dalam dunia pendidikan dan pengembangan UMKM. Dengan begitu, peluang terciptanya lapangan pekerjaan baru semakin terbuka lebar.
Hal tersebut bisa terwujud dengan dukungan dan transparansi dari Pemko dan Pemkab se-Sumut termasuk Pemko Medan dan Pemprov Sumut yang terbuka dalam dunia pendidikan dan pengembangan UMKM. Dengan begitu, peluang terciptanya lapangan pekerjaan baru semakin terbuka lebar.
Dengan kedua even yang sedang berlangsung di Kota Medan tersebut, setidaknya mampu mendongkarak capaian target pertumbuhan ekonomi Sumut paada tahun ini, sebesar 5,20-5,40 persen, yaitu pada tahap I periode Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2029 dari sebesar 5,03% tahun 2024 yang lalu. Sejalan dengan itu, capaian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Sumut ditargetkan pada rentang tahun tersebut bisa mencapai angka 74,8-74,49 juta.
Tentunya kolaborasi dan sinergi antara Pemko dan Pemkab dengan Pemprov Sumatera Utara harus konsisten dan terus dilakukan, guna terwujudnya wirausahawan baru dan target pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara. Tanpa strategi ini, rasanya sulit bisa dicapai target pertumbuhan ekonomi Sumut seperti yang kita harapkan bersama.
( Tulisan ini diikutsertakan untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Wartawan/Call for Opinion Sumateranomic ke-6 Kategori: Editorial/Opini/Tajuk Rencana )