(Foto: Kemenag.go.id)
JAKARTA, PILAREMPAT.com - Bulan Ramadhan dikenal sebagai bulan penuh ampunan dan berkah yang sangat dinanti-nanti umat Islam di seluruh dunia. Bulan suci ini memiliki banyak keistimewaan, di antaranya rahmat dari Allah akan turun, akan ada ampunan dari Allah, dan Muslim yang beriman serta bertakwa dalam melaksanakan ibadah puasa akan dibebaskan dari api neraka.
Pakar ilmu tafsir dan hukum Islam, Prof KH Ahsin
Sakho Muhammad mengatakan, ada hadist yang menjelaskan sepuluh hari pertama
bulan Ramadhan, rahmat dari Allah akan turun. Di sepuluh hari kedua Ramadhan
akan turun ampunan dari Allah. Di sepuluh hari ketiga, Allah membebaskan dari
siksa api neraka.
Memang haditsnya tidak begitu sahih, tapi orang yang
menjalankan puasa Ramadhan memang mendapatkan rahmah, magfirah
(ampunan), kalau bagus ibadah puasanya akan diselamatkan dari siksaan api
neraka," kata Kiai Ahsin kepada Republika, baru-baru ini.
Pengasuh
Pondok Pesantren Dar Al-Qur'an Kebon Baru Arjawinangun, di Cirebon ini
mengatakan, orang yang bisa melaksanakan puasa Ramadhan pada tahun ini,
kemudian bisa puasa lagi di Ramadhan mendatang. Maka dosa-dosa yang ada di
antara dua Ramadhan itu akan dihapuskan oleh Allah SWT.
Kiai Ahsin mengatakan, jadi hadist ini walau dhaif tapi
maknanya orang yang
berpuasa Ramadhan penuh dengan rahmat dari Allah SWT, Insya
Allah begitu keluar dari Ramadhan sudah seperti kaca yang sudah bersih lagi,
meski sebelumnya penuh dengan kotoran.
"Sehingga dia (Muslim yang berpuasa) seperti
sedia kala (bersih lagi), itu kalau puasanya berkualitas, jangan sampai
tercoreng, kalau tercoreng ibadah puasanya tentu nilainya akan dikurangi,"
ujarnya.
Ia menegaskan, yang penting bagi seorang hamba kalau
sudah berpuasa, lakukan dengan ikhlas karena Allah. Puasa jangan menjadi beban,
sebaliknya puasa harus dijadikan satu kebutuhan manusia. (P4/republika)