BI: Tahun 2022, Pertumbuhan Ekonomi Sumut Diproyeksi 3,7%-4,5 %

/

/ Selasa, 14 Desember 2021 / 23.55 WIB

 

                    (Foto:P4/M.Isya)

MEDAN--PILAREMPAT.COM | Bank Indonesia (BI)Kantor Perwakilan Provinsi Sumatera Utara (KPw-BI Sumut)  memperkirakan atau memproyeksi pertumbuhan ekonomi Sumut akan meningkat secara gradual seiring dengan terus berlangsungnya program vaksinasi serta tercapainya target herd immunity.

Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut, Soekowardojo mengatakan tahun 2022, angka proyeksi pertumbuhan ekonomi Sumut berkisar atau range 3,7-4,5%. Angka ini meningkat bila dibandingkan angka proyeksi pertumbuhan ekonomi Sumut di tahun 2021. BI juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun 2021 akan terus terakselerasi dengan range pertumbuhan 2,5-3,3%.

“Apalagi pertumbuhan ekonomi Sumut pada tahun 2020 mengalami kontraksi yang cukup dalam -1,07% (year on year). Meskipun perkembangan kasus positif Covid-19 serta penerapan kebijakan PPKM kita prakirakan akan menahan laju permintaan domestik, namun upaya akselerasi vaksinasi kita proyeksi menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi,” ungkap Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut, Soekowardojo dalam Bincang Bareng Media (BBM) digelar secara offline dan online dari salah satu cafe di Jalan Teuku Daud di Medan, Selasa (14/12/2021).

                             Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut, Soekowardojo

Menurut Soeko, sejalan dengan proyeksi Sumatera, peningkatan harga komoditas juga menjadi faktor pendorong ekonomi Sumut pada tahun 2021.

“Tahun 2021, ekonomi Sumut diperkirakan akan terakselerasi dengan range pertumbuhan 2,5-3,3%,” ujarnya,

Dari sisi eksternal, kata Soekowardojo, perbaikan ekonomi dunia mendorong volume perdagangan dari Sumut. yang diiringi dengan masih tingginya harga komoditas.

Dari sisi domestik, inflasi akan tetap terkendali didukung oleh penguatan nilai tukar rupiah. Investasi infrastruktur strategis nasional yang juga terus berjalan semakin mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara. 

"Dari sisi konsumsi pemerintah diperkirakan juga akan meningkat karena aktivitas yang kembali normal mendorong optimalisasi belanja operasi dan belanja modal," ujarnya. [P4]

Komentar Anda

Berita Terkini