Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe, Yufrizal memberikan sambutan pada acara pelaksanaan kegiatan Bursa Inovasi Desa. |
Hal itu disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Yufrizal pada acara pembukaan Bursa Inovasi Desa Kota Lhokseumawe yang berlangsung di Waduk Jeulikat, Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe pada 26 September 2019.
Dalam
kesempatan itu Yufrizal memotivasi peserta yang mengikuti kegiatan inovasi
tersebut dengan menceritakan bahwa, Suber Daya Alam (SDA) yang melimpah di
suatu negara bukan jaminan negara atau daerah tersebut akan menjadi kaya,
contoh seperti Negara Jepang yang tidak memiliki SDA, dengan memiliki wilayah
80 persen pergunungan, tidak cocok untuk pertanian.
"Terus apa
yang membuat itu kaya, perbedaannya antara lain adalah prilaku dari
manusianya, yang dibentuk selama bertahun tahun oleh pendidikan dan
kebudayaan," pungkas Yufrizal.
Dengan memperhatikan potensi Kota Lhokseumawe
baik laut, darat objek wisata dan potensi lainnya menyebutkan tidak
ada alasan Lhokseumawe tidak akan maju, karena SDM dan SDA cukup memadai.
Dalam
kesemptan itu , Kepala Perwakilan Bank Indonesia itu mengatakan, dalam kegiatan
inovasi desa itu program yang dibuat harus sesuai potensi desa, jika suatu desa
dekat dengan laut, maka potensinya adalah yang terkait dengan perikanan dan
juga pariwisata.
Dua hal lain
poin yang sangat penting disampaikan Yufrizal , dalam sebuah program itu harus
bersinergi dan berkalaborasi dengan institusi yang adan, apalagi di sekitar
Lhokseumawe ini banyaknya perguruan tingg negeri dan swasta. Dan poin yang
ketiga yang dititipkan BI kepada peserta inovasi adalah , harus ada komitmen
apa yang telah disepakati dalam sebuah program.
Komitmen itu
diisi secara institusional dan juga professional, jangan sampai jika ada
pergantian kepala desa maka semua program yang telah dibuat juga akan berganti
juga, ini namanya buang energy dan tidak produktif.
Selain itu
Yufrizal menambahkan, berdasarkan data dari Bank Indonesia , sampai
dengan Agustus 2019 uang tunai yang dikeluarkan oleh BI Lhokseumawe
melalui perbankan yang ada diwilayah kerja Bi Lhokseumawe mencapai Rp 3
triliun. Sementara uang yang masuk kembali ke BI Lhokseumawe, hanya Rp1,5
triliun
Acara
tersebut turut fihadiri langsung Walikota Lhokseumawe, Suadi Yahya, Unsur
Forkpimda Lhokseumawe, para kepala SKPK, camat dan undngan lainnya. (P.4/Zky).