SDA Melimpah Belum Tentu Suatu Negara Bisa Kaya

/

/ Selasa, 01 Oktober 2019 / 07.50 WIB

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe, Yufrizal memberikan sambutan pada acara pelaksanaan kegiatan Bursa Inovasi Desa.

Pilarempat.com,Lhokseumawe, Suatu negara yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah bukan suatu jaminan negara itu akan menjadi sebuah negara yang kaya.

Hal itu disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Yufrizal pada acara pembukaan  Bursa Inovasi  Desa  Kota Lhokseumawe yang berlangsung di Waduk Jeulikat, Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe pada 26 September 2019.
Dalam kesempatan itu Yufrizal memotivasi peserta yang mengikuti kegiatan inovasi tersebut dengan menceritakan bahwa, Suber Daya Alam (SDA) yang melimpah di suatu negara bukan jaminan negara atau daerah tersebut akan menjadi kaya, contoh seperti Negara Jepang yang tidak memiliki SDA, dengan memiliki wilayah 80 persen pergunungan, tidak cocok untuk pertanian.
"Terus apa yang membuat  itu kaya, perbedaannya antara lain adalah prilaku dari manusianya, yang dibentuk selama bertahun tahun oleh pendidikan dan kebudayaan," pungkas Yufrizal. 
Dengan memperhatikan  potensi Kota Lhokseumawe baik laut, darat  objek wisata  dan potensi lainnya menyebutkan tidak ada alasan Lhokseumawe tidak akan maju, karena SDM dan SDA cukup memadai.
Dalam kesemptan itu , Kepala Perwakilan Bank Indonesia itu mengatakan, dalam kegiatan inovasi desa itu program yang dibuat harus sesuai potensi desa, jika suatu desa dekat dengan laut, maka potensinya adalah yang terkait dengan perikanan dan juga pariwisata.
Dua hal lain poin yang sangat penting disampaikan Yufrizal , dalam sebuah program itu harus bersinergi dan berkalaborasi dengan institusi yang adan, apalagi di sekitar Lhokseumawe ini banyaknya perguruan tingg negeri dan swasta. Dan poin yang ketiga yang dititipkan BI kepada peserta inovasi adalah , harus ada komitmen apa yang telah disepakati dalam sebuah program.
Komitmen itu diisi secara institusional dan juga professional, jangan sampai jika ada pergantian kepala desa maka semua program yang telah dibuat juga akan berganti juga, ini namanya buang energy dan tidak produktif.
Selain itu Yufrizal menambahkan, berdasarkan data dari Bank Indonesia , sampai dengan Agustus 2019  uang tunai yang dikeluarkan oleh BI Lhokseumawe melalui perbankan yang ada diwilayah kerja Bi Lhokseumawe mencapai Rp 3 triliun. Sementara uang yang masuk kembali ke BI Lhokseumawe, hanya Rp1,5 triliun
Acara tersebut turut fihadiri langsung Walikota Lhokseumawe, Suadi Yahya, Unsur Forkpimda Lhokseumawe, para kepala SKPK, camat dan undngan lainnya. (P.4/Zky).




Komentar Anda

Berita Terkini