OJK Sumut Dukung Program Pembangunan Pemrov Sumut dan Daerah-daerah di Sumut

/

/ Senin, 02 Juni 2025 / 21.56 WIB


PILAREMPAT.com - Medan :

Untuk mendukung pelaksanaan program-program prioritas Gubernur Sumatera Utara ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyusun berbagai program khusus perluasan akses pendanaan inovatif guna pengembangan infrastruktur, kesehatan, UMKM, ketahanan pangan, pendidikan, bio-industri, dan pariwisat

Melalui paparan 17 Maret 2025, Kepala OJK Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyampaikan inisiatif strategi OJK mengenai skema pendanaan alternatif berbasis pasar modal dalam mendukung pembangunan daerah kepada Gubernur Sumut, dan ditanggapi dengan pelaksanaan Forum Group Discussion (FGD) “Sinergi OJK dalam mendukung Program Prioritas Pemprovsu” pada 2 Mei 2025.

“OJK mendorong pemanfaatan Obligasi atau Sukuk Daerah, Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA), Dana Investasi Real Estat (DIRE), dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) sebagai solusi pembiayaan inovatif di luar skema APBN/APBD, ungkap Kepala Kantor OJK Provinsi Sumut, Khoirul Muttaqien dalam siaran persnya yang diterima awak media, Senin (2/6/2025).

Selain itu, Pemerintah Kota Pematangsiantar juga menunjukan keseriusannya menjajaki instrumen pasar modal untuk membangun pusat layanan jantung dan stroke Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djasamen Saragih.

“Di sektor ketahanan pangan dan bio-industri, OJK menginisiasi Program Pengembangan Perkebunan Sawit dengan Skema SERAYA (Skema Pengembangan Perkebunan Sawit Rakyat). Hingga Maret 2025, kredit kepada sektor ini tumbuh sebesar 21,95 persen yoy, sementara kredit untuk industri pengolahan sawit tumbuh sebesar 52,06 persen yoy melampaui tren pertumbuhan pada tahun-tahun sebelumnya, “ungkap Khoirul Muttaqien.

Di sektor pangan, OJK juga telah meluncurkan Skema SEJAGAT (Skema Pengembangan Jagung Rakyat Tangguh) yang melibatkan Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat, Perum Bulog, dan Lembaga Jasa Keuangan di tanggal 16 April 2025.

Hingga Mei 2025, telah terealisasi penyaluran pembiayaan Rp805 juta kepada total 20 petani jagung. Di Sektor Pariwisata, total kredit terealisasi sebesar Rp3,54 triliun dengan pertumbuhan yoy sebesar 8,49 persen.

Penyaluran tertinggi tertuju ke Nias (Rp75,40 miliar), dan Kabupaten Samosir (Rp12,98 miliar). Masing-masing tumbuh 21,65 persen yoy, dan 38,18 persen yoy.

“Dengan kebijakan dan sinergi yang dilakukan bersama Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, LPS, dan industri keuangan maupun asosiasi pelaku usaha, OJK optimis sistem keuangan dapat terjaga stabil dan kontributif, “tutup Khoirul Muttaqien. [P4/sya]


Komentar Anda

Berita Terkini