Medan, Pilarempat.com | Wakil Wali
Kota Medan, Ir Akhyar Nasution berharap kepada seluruh sekolah untuk menanamkan
karakter peduli lingkungan dan kebersihan kepada para siswanya, sehingga
bertanggung jawab penuh terhadap sampah yang mereka hasilkan. Apabila seluruh
siswa mampu mewujudkannya, keinginan menjadikan Kota Medan bersih sampah dapat
terwujud. Sebab, jumlah siswa yang ada di ibukota Provinsi Sumatera Utara
sekitar 20% dari total jumlah penduduk Kota Medan.
Harapan ini
disampaikan langsung Wakil Wali Kota ketika memimpin rapat bersama seluruh
kepala sekolah (kepsek) SD baik negeri maupun swasta di Kota Medan di Balai
Kota Medan, Selasa (17/7/2019). Rapat ini turut dihadiri Kadis Kebersihan
dan Pertamanan Kota Medan, H M Husni, Kadis Pendidikan Marasutan Siregar, Kabag
Tata Pemerintahan Ridho Nasution, Kabag Sosial dan Pendidikan Khoiruddin
Rangkuti serta Kabag Humas Arrahman Pane.
Menurut
Wakil Wali Kota, kebersihan harus menjadi kultur bagi warga Kota Medan. Salah
satu upaya mewujudkannya dengan menanamkan karakter peduli kebersihan dan
lingkungan sejak dini kepada anak-anak usia sekolah baik PAUD, SD hingga
SMP karena masih wewenang Pemko Medan menanganinya, sedangkan siswa SMA kini
menjadi wewenang Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
“Mari kita
latih anak didik kita untuk bertanggung jawab terhadap sampah yang dia hasil.
Karakter inilah yang mau kita tanamkan kepada seluruh siswa. Apabila seluruh
siswa telah memiliki karakter peduli lingkungan dan sampah, tentunya akan
mengurangi jumlah sampah. Dengan demikian upaya menjadikan Medan bersih sampah,
insya Allah dapat terwujud,” kata Wakil Wali Kota.
Saat ini,
papar Wakil Wali Kota, jumlah sisswa SMP di Kota Medan sekitar 120.000 orang,
sedanghkan siswa SD mencapai 250.000 orang. Itu masih di luar Madrasah
Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawitah (MTs) serta PAUD. Jika dijumlahkan
keseluruhannya bisa mencapai 500.000 orang yang berarti 20% dari total
jumlah penduduk Kota Medan.
“Sederhana
saja jika 500.000 siswa ini bisa mewadahi sendiri sampahnya sehingga tidak
buang sampah sembarangan, tentunya mampu mengurangi volume sampah. Di samping
itu juga dapat mengurangi sampah berceceran di jalanan. Untuk itulah melalui
pertemuan pagi ini, saya berharap kepada seluruh bapak dan ibu kepala sekolah agar
dapat melatih maupun mendidik siswanya masing-masing agar
bertanggungjawab dengan sampah yang mereka hasilkan baik di sekolah maupun
lingkungan tempat tinggal,” ungkapnya.
Selain itu
tambah Wakil Wali Kota, kepsek juga harus mengingatkan kepada seluruh pedagang
yang berjualan di sekitar sekolah agar menyediakan wadah untuk tempat sampah.
Dengan demikian tidak ada sampah jajanan yang berserakan di jalan maupun
sekitar lingkungan sekolah.
Agar
penananam karakter peduli lingkungan dan kebersihan, Wakil Wali Kota minta
seluruh OPD terkait, seperti Dinas Kebersihan dan Pertamanan serta Dinas
Pendidikan untuk bersinergi melakukan sosialisasi dan membuat kegiatan
yang output dihasilkan dapat menanamkan karakter peduli
lingkungan dan kebersihan kepada para siswa. Di samping itu camat dan lurah
secara bergantian menjadi pimpinan upacara di sekolah yang berada di wilayah
kerjanya. “Dalam apel itu tanamkan akan pentingnya kepedulian menjaga
kebersihan,” pesannya.
Mantan
anggota DPRD Medan itu menekankan, mengatasi mengatasi persoalan sampah
merupakan pekerjaan yang sifatnya long live atau sepanjang
hidup. Oleh karenanya sangat dibutuhkan upaya penanaman karakter peduli
kebersihan mulai sejak dini sehingga dimana pun berada dan kapan pun
waktunya senantiasa selalu menjaga kebersihan karena telah menjadi
kultur.
Sementara
itu Kadis Kebersihan dan Pertamanan HM Husni sangat mendukung upaya penanaman
karakter peduli lingkungan dan kebersihan kepada para siswa. Sebab, kebersihan
dapat terwujud setelah peradaban terbangun dengan baik.. Dikatakannya.membangun
peradaban dimulai dari edukasi, salah satunya dengan menanamkan karakter
peduli lingkungan dan kebersihan kepada siswa mulai sejak dini.
“Kita harus
menjadikan kebersihan sebagai budaya dalam kehidupan sehari-hari guna mendukung
gerakan Indonesia bersih. Mewujudkan budaya bersih harus dimulai dari
lingkungan sekolah, sebab pendidikan merupakan laboratorium terbaik di dunia.
Apabila lingkungan pendidikan sudah bergerak mendukung kebersihan, insya Allah
lingkungan sosial akan mengikutinya,” papar Husni.
Kemudian
mantan Kadis Pendapatan Kota Medan itu menambahkan, mewujudkan Medan bersih
sampah juga membutuhkan kerjasama dan saling mengutakan dari semua pihak, baik
pemerintah, stakeholder, pemangku kepentingan, sekolah serta seluruh lapisan
masyarakat.
Pertemuan
Wakil Wali Kota dengan seluruh kepsek berlangsung riuh, sebab masing-para
kepsek diberikan kesempatan untuk menyampaikan masukan terkait dengan upaya
penanaman karakter peduli lingkungan dan kebersihan kepada para siswa. Kepsek
yang mengajukan usulan pun tampak antusias dan penuh semangat menyampaikan
gagasan, termasuk upaya peningkan kebersihan yang telah dilakukan di lingkungan
sekolah mereka. [P4/sya]