Pengamat Ekonomi : Israel Tolak Genjatan Senjata Picu Harga Emas Dekati $2.000, Kinerja IHSG Bagai 'Roller Coaster'

/

/ Selasa, 31 Oktober 2023 / 00.40 WIB

MEDAN, PILAREMPAT.com - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup menguat 0.24% di level 6.752,21. IHSG yang menguat disesi pembukaan, sempat terpuruk hingga menyentuh level 6.666, namun berbalik naik dan menguat di sesi penutupan perdagangan. 

Sementara itu, kinerja indeks bursa di kawasan  Asia sebagian terpantau mengalami pelemahan yang cukup signifikan.

"Sikap Israel yang menolak genjata senjata memicu kenaikan harga emas. Harga emas pada perdagangan sore ini berbalik naik dan kembali mendekati level $2.000 per ons troy. Harga emas ditransaksikan dikisaran level $1.997 per ons troy atau lebih tinggi dibandingkan dengan harga di pagi hari. Investor kian memburu emas seiring dengan ekspektasi bahwa konflik masih berpotensi memburuk dalam waktu dekat," ungkap Gunawan Benjamin, S.Kom,MSi, Pengamat ekonomi dan bursa saham kepada PILAREMPAT.com, Selasa (31/10/2023).

Disebut Gunawan, Bursa Hangseng, Shanghai dan sejumlah bursa lainnya ditutup di zona merah. Kebijakan bank sentral Jepang yang tetap mempertahankan besaran bunga acuan sebesar -0.1%, menjadi kabar baik bagi kinerja bursa Nikkei. Memburuknya kinerja manufaktur China menjadi pemicu pelemahan sejumlah bursa di Asia lainnya.

"Penguatan IHSG menurut hemat saya juga didorong oleh membaiknya kinerja indeks bursa di kawasan eropa, yang dibuka di zona hijau pada sesi pembukaan perdagangan dan mendorong penguatan IHSG menjelang sesi penutupan. Sementara itu, pasar keuangan pada perdagangan besok diperkirakan tidak akan mengalami banyak pergolakan seiring dengan minimnya agenda ekonomi besar dari luar," terangnya.i

Menurut Gunawan yang juga dosen Fakultas Ekonomi UISI Medan ini, rilis data inflasi tidak akan banyak merubah ekspektasi pasar pada perdagangan besok. 

"Yang perlu diwaspadai adalah kinerja indeks manufaktur di tanah air. Selama tidak mengekor kinerja manufaktur China yang mengalami kontraksi, maka kinerja pasar saham diproyeksikan masih mampu diperdagangkan di zona hijau pada perdagangan besok," pungkasnya.

Tidakj auh berbeda dengan IHSG, kinerja mata uang rupiah juga sangat volatile pada perdagangan hari ini. Mata uang rupiah yang sempat melemah hingga menembus 15.900, mampu mengurangi kerugiannya dengan ditutup menguat tipis di level 15.880 per US Dolar. Tekanan terhadap mata uang rupiah selama sesi perdagangan juga melemah, seiring dengan imbal hasil US Treasury 10 tahun yang juga melemah di perdagangan hari ini.[P4/sya]

Komentar Anda

Berita Terkini