Pengamat Ekonomi : Fokus Pasar Tertuju ke BI dan Simposium Jackson Hole, Awas Pasar Bisa Bergejolak...

/

/ Senin, 21 Agustus 2023 / 15.51 WIB


Medan, PILAREMPAT.com : Bank Indonesia (BI) akan memutuskan besaran bunga acuan dalam RDG (rapat dewan Gubernur) BI pada hari kamis 24 agutus. Dimana BI diperkirakan masih akan mempertahankan besaran bunga acuannya di level 5.75%. Dan diwaktu yang bersamaan, AS juga akan menggelar Jackson hole symposium yang akan berlangsung selama tiga hari.

Demikian diungkap Gunawan Benjamin, S.Kom,MSi (foto), kepada awak media, Senin (21/8/2023) menanggapi perkembangan terkini perekonomian Nasional dan Global. 

Dijelaskan Gunawan, Jackson hole symposium akan mempertemukan bank sentral, menteri keuangan yang ada di seluruh dunia untuk membahas isu strategis terkini. Dan symposium yang akan dilangsungkan di AS tersebut tentunya belum akan membawa kabar baik atau bahkan solusi pada tantangan ekonomi global. Dan yang tak kalah penting dan dinanti adalah pernyataan dari Gubernur bank sentral AS, yang lagi-lagi akan dijadikan acuan bagaimana kebijakan bunga acuan Bank Sentral AS akan diambil.

"Sejauh ini, ekonomi global menghadapi tantangan perlambatan bahkan ancaman resesi ditengah adanya ancaman perang yang berpotensi meluas. Ini akan menjadi pertanda buruk bagi pasar keuangan global, yang kian akan lebih buruk kinerjanya jika The FED atau Bank Sentral AS masih akan menaikkan besaran bunga acuannya," terang Gunawan yang juga dosen Fakultas Ekonomi Univeristas Islam Sumatera Utara (UISU) Medan ini.

Sehingga pertemuan gubernur bank sentral di seluruh dunia tersebut akan menjadi momen yang dinanti.  "Namun, disisi lain saya menggaris bawahi bahwa ada potensi pasar keuangan bergejolak selama pertemuan tersebut. IHSG berpeluang untuk kembali masuk di teritori negatif, dengan kembali untuk mencoba menembus level psikologis 6.800," ungkapnya.

Untuk kinerja mata uang rupiah, bilangnya Gunawan, tekanan masih terlihat. Rupiah masih akan berpeluang bergerak dalam rentang 15.200 hingga 15.350 per US Dolar. Dan tekanan pada mata uang Rupiah bisa saja mereda jika seandainya pasar melihat sikap dovish The FED dalam pernyataannya jelang perdagangan akhir pekan. 

"Namun justru sebaliknya yang terjadi, US Dolar masih akan menguat seandainya arah kebijakan suku bunga acuan The FED tersirat mau naik lagi," ujarnya.

Sementara itu, harga emas yang sempat bertahan dan berkonsolidasi di kisaran $1.900 per ons troy. Justru terpuruk dan bertahan di bawah $1.900 selama akhir pekan. Saat ini harga emas ditransaksikan dikisaran $1.889 per ons troy nya. Dan potensi turun kembali dalam rentang $1.850 hingga $1.900 masih sangat terbuka. [P4/sya]

Komentar Anda

Berita Terkini