Dinas Pertanian dan Ketapang kerjasama TNI melalui Babinsa Rayon Militer 03/Pangururan dampingi pemeriksaan terhadap ternak hewan peliharaan. . (Foto:P4/ist).
SAMOSIR-PILAREMPAT.COM | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir melalui Dinas Pertanian dan Ketapang kerjasama TNI melalui Babinsa Rayon Militer 03/Pangururan dampingi pemeriksaan terhadap ternak hewan peliharaan.
Pemeriksaan dilakukan karena diduga suspek Penyakit
Mulut dan Kuku (PMK) pemilik ternak kerbau, Sabtu (15/7/2022), Samosir.
Kegiatan yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian Kabupaten Samosir, Dr. Hewan, Bhabinkamtibmas Pangururan, Kepala
Lingkungan ll dan pemilik ternak.
“Ada 2 ekor ternak milik warga. Gejalanya, suhu
badan naik, air Liur berlebihan dan kuku luka,” ucap Danramil 03/Pangururan
Kapt. Inf. Donald Panjaitan melalui Babinsa Serda Abidin Sihotang.
Lanjut Serda Abidin Sihotang, penyemprotan di
seputaran kandang kerbau, memberi suntikan obat antibiotik.
Lurah Pintusona Gudson Sinurat membenarkan adanya
pemeriksaan ternak warganya yang diduga suspek terjangkit PMK.
“Ya benar tadi ada pemeriksaan ternak kerbau,
dilakukan dokter hewan yang didampingi pihak TNI dan Polri,” tuturnya.
Gudson menambahkan, Tim terpadu waktu dekat akan
melaksanakan vaksinasi untuk ternak dengan radius 5 km dari titik yang
ditetapkan sebagai bebas PMK.
Sementara Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Samosir, Tumiur Gultom mengatakan obeservasi suspect PMK dilakukan berdasarkan laporan masyarakat karena didapati ciri-ciri (PMK) pada 2 (dua) ternak masyarakat, yaitu ternak Kerbau.
“Menurut keterangan pemilik ternak, gejala klinis
terlihat mulai hari Sabtu (10/7), dan baru dilaporkan. Untuk menindaklanjuti
laporan pada hari ini, Pukul 09.30 WIB, Hewan dari Dinas Pertanian langsung
melakukan observasi terhadap ternak yang diduga suspect PMK,” ungkap Tumiur.
Setelah dilaksanakan observasi lanjut Tumiur,
ditemukan gejala klinis, kerbau dalam kondisi demam dengan suhu 39,8 derajat
Celcius, keluarnya air liur secara berlebihan ditemukan adanya lepuhan (lesi)
di sekitar mulut, lidah dan kaki, nafsu makan menurun sehingga dari hasil
observasi tersebut dinyatakan bahwa kerbau tersebut diduga (suspect) PMK.
“Untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh
(imunitas) ternak, Dokter Hewan telah melakukan tindakan pemberian suntikan
vitamin, antibiotik dan obat penurun demam (analgesik dan antipiretik),”
imbuhnya. (P4/MT)