MEDAN--PILAREMPAT.COM | Konsep mengenal diri adalah cara para sufi dalam mengenal Alloh Subhanalloh ta'alla... Di dalam tradisi kaum sufi terdapat pula postulat yang berbunyi: “Man ‘arafa nafsahu faqad ‘arafa rabbahu”,
Artinya, siapa yang mengenal dirinya maka ia telah
mengenal Tuhannya…Alloh..Alloh..”. Jadi, pengenalan diri adalah pintu yang
harus dimasuki dalam rangka berkenalan dengan ketuhanan.
Hal itu dipaparkan KH.Dr.M Sontang Sihotang,
S.Si,.M.Si di hadapan jemaah shalat Subuh di Masjid Asy Syafiiyah Jalan Sinumba, Medan Helvetia, Sabtu (13/11/2021).
Dalam kegiatan yang bertopik “Kajian Metafisika dan
Aplikasinya dalam Kehidupan Kita” dibuka Ketua Badan Kemakmuran Masjid
(BKM).Asy Syafiiyah, Dr H Eddy Syofian, MAP mendapat sambutan hangat dari para
jemaah Hadir di situ Dosen USU Medan, Dra Dara Aisyah,PhD dan tokoh
masyrakat.lainnya.
Mengapa perlu mengenal diri manusia ?. Tanya
Sontang.Karena pada dasarnya manusia adalah puncak ciptaan Alloh dengan tingkat
kesempurnaan dan keunikannya yang prima dibanding makhluk lain.
“Dalam Al-Qur’an Surah at-Tin (buah Tin) (95) ayat 4
mengandung arti “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya,” jelas Sontang.
Namun begitu Alloh juga memperingatkan bahwa
kualitas kemanusiaannya, masih setengah jadi, belum selesai sehingga harus
berjuang untuk menyempurnakan dirinya.
Dalam al-Qur’an Surah al-Syams (Matahari) (91) ayat
7-10 mengandung arti : “Demi jiwa dan penyempurnaan (ciptaannya), maka Alloh
mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan Jiwa
itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya”. Proses penyempurnaan
ini amat dimungkinkan karena pada alaminya manusia itu fithri, hanif dan
berakal.
“Lebih dari itu bagi seorang mukmin petunjuk
primordial ini masih ditambah lagi dengan datangnya Rasululloh Sollollohu
‘Alaihi Wa Sallam. Alloh juga mengutus guru sejati, Sayyidi ya Muhammad
Rasululloh Sollohu ‘Alaihi Wa Sallam sebagai pembawa kitab suci Al-Qur’anul
Karim sebagai petunjuk hidup manusia,”.jelas Sontang.
Firman Alloh yang terdapat dalam Surah an-Nisa
(wanita), Surah ke- 4 ; ayat 174 mengandung arti : “Wahai manusia !
Sesungguhnya telah sampai kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad
dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang
(al-Qur’an)”.
Persoalannya adalah, bagaimana cara mengenali Jati
Diri dan Hakekat kemanusiaan kita ?. Sedangkan potret tentang realitas manusia
telah terpecah menjadi kepingan-kepingan kecil sehingga keutuhan sosok manusia
semakin sulit dihadirkan.
Satu sisi, psikolog dengan pendekatan ilmu jiwa
memahami sosok manusia berdasarkan gejala-gejala yang nampak.
Dalam kaitan ini.M Sontang mengajak jeumaah untuk
lebih mengenal diri dan mengenal Alloh dengan cara berzikir kepada Alloh.
Artinya melalui zikir berkualitas Lantas bagaimana berzIkir yang.mampu
mendekatkan diri kita dengan Maha Pencipta.
M Sontang mencoba menjabarkan hingga mempraktikkan
cara berzikir di depan jemaah dengan mencontohkan “Jantung” Sebab.neraca
keseimbangan ada dalam jiwa manusia.Ini merupakan analisa secara Metafisika
Tasawuf
Dijelaskan pula nodus merupakan alat pacu yang alami
pada jantung. Pada jantung yang normal, impuls saraf dihasilkan oleh bagian
jantung yang disebut pacemaker yang terletak pada nodus sinoatrial. Pacemaker
ini bertanggung jawab dalam proses inisiasi potensial aksi secara teratur.
Konduksi jantung mengirimkan sinyallistrik yang
umumnya dihasilkan oleh nodus sinoatrial untuk menyebabkan kontraksi otot
jantung. Sinyal pacemaker yang diinisiasi di nodus sinoatrial bergerak melalui
atrium kanan ke nodus atrioventrikular (AV), di sepanjang Berkas His dan
berjalan melalui cabang-cabang berkas untuk menimbulkan kontraksi otot jantung.
Sinyal inilah yang pertama kali memberikan stimulus
kontraksi dari atrium kanan dan kiri, dan kemudian mengalir ke ventikel dan
kiri. Aliran listrik ini yang kemudian memungkinkan terjadinya proses pemompaan
darah ke seluruh tubuh.
“Begitulah cara kita berzikir kepada Alloh.. Artinya
zikir kita kepada Maha Pencipta harus berkualitas, khusyuk dan merasuk sukma.
Zikir seperti itulah membuat kita semakin dekat dengan Alloh. Bahkan
dapat.menyembuhkan penyakit dan gangguan jin,” ingat Sontang sembari mengajak
para jemaah untuk.mempraktikkan zikir yang benar dan ikhlas.
Ketua BKM Asy Syafiiyah, Dr Eddy Syofian, MAP dalam
kesempatan itu mengapresiasi Ustad Kh Dr M Sontang Sihotang, S.Si, MSi yang
juga Dosen USU atas bahasan Kajian Metafisika dan Apliasinya.
“Insha Allah kegiatan ini akan kita lanjutkan pekan
mendatang,” pinta Eddy seraya menambahkan BKM Asy Syafiiah berupaya menjalankan
visi dan misi yang sudah diagendakan sebaik-baiknya.. Mudah-mudahan masjid ini
semakin makmur melalui pelayanan prima kepada para jemaah. [ P4]