Sambut Hari Guru Nasional Ke 76, Yayasan Perguruan IRA Lakukan Upacara Tatap Muka Perdana Pasca Pandemi

/

/ Jumat, 26 November 2021 / 10.25 WIB

 

 



MEDAN--PILAREMPAT.COM |  Yayasan Perguruan IRA  melaksanakan upacara peringatan Hari Guru Nasional pertama kali secara tatap muka pasca menurunnya level pandemi Covid- 9 di Kota Medan. Upacara ini disambut antusias oleh para guru, staf  kantor dan khususnya para siswa SD, SMP, MTs, SMA, SMK perguruan swasta yang bertempat di Jalan Pertiwi, Kecamatan Medan Tembung itu, Kamis (25/11/2021) pagi.

Tampak dalam acara yang berlangsung khidmat dengan melaksanakan pengibaran bendera sangsaka Merah Putih itu, diikuti kurang lebih 200 orang yang terdiri dari perwakilan siswa siswi masing masing unit serta  semua guru guru yang tergabung di semua unit SD,SMP,MTs,SMA, &SMK.

Pembina upacara  yang juga Ketua Yayasan Perguruan IRA, Muhammad Doly Harahap, S.T, M. I. Kom dalam sambutannya menyampaikan  amanat dari pidato Mendikbudristek, Anwar Nadiem Makarim pada Hari Guru Nasional yang Ke 76 ini.

Anwar Nadiem Makarim melalui pidato yang dibacakan pembina upacara mengatakan, selama hampir dua tahun terakhir, guru-guru terus berjuang memberikan pendidikan di tengah semua tantangan pandemi.

Guru-guru ditantang untuk memanfaatkan teknologi melakukan pembelajaran daring yang harus menarik bagi semua     murid. Tantangan lainnya di daerah yang sulit akses internet, banyak guru yang menantang  risiko dengan mengajar dari rumah ke rumah.

Oleh karena itu,  pemerintah berupaya membantu dan mendukung para pendidik dan tenaga kependidikan dengan menghadirkan beragam paket kebijakan,

Pemerintah  telah membagikan modul pembelajaran di masa khusus untuk membantu pembelajaran di daerah yang sulit akses internet, dan mengembangkan platform Guru Belajar dan Berbagi sehingga para guru dapat saling belajar dari rekan   sejawatnya dalam mengembangkan pembelajaran,” papar Nadiem  melalui pidato yang dibacakan.

Selanjutnya Nadiem mengatakan “pemerintah juga berupaya meningkatkan kesejahteraan guru dengan menyelenggarakan seleksi guru ASN-PPPK dengan afirmasi bagi pelamar yang telah memiliki sertifikat pendidik, yang berusia lebih dari 35 tahun, penyandang disabilitas, berasal dari THK2 dan aktif mengajar selama paling tidak tiga tahun.

“Dan sekarang, berkat ketangguhan Ibu dan Bapak kita berhasil melewati masa yang penuh tantangan. Saat ini kita mulai melaksanakan PTM terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan ketat demi keselamatan semua warga sekolah. Dan sekali lagi, peran Ibu dan Bapak guru sangatlah besar dalam menyukseskan PTM terbatas,” ungkap Nadiem melalui pidato yang dibacakan oleh pembina upacara di halaman sekolah yang berdiri sejak tahun 1986 itu.


Pada kesempatan yang baik itu, Mendikbudristek, Anwar Nadiem Makarim, mengucapkan terima kasihnya. 

“Terima kasih atas kerja keras dan dedikasi Ibu dan Bapak dalam mendidik anak-anak Indonesia menjadi generasi Pelajar Pancasila yang cerdas berkarakter. Oleh karena itu, pada Hari Guru Nasional ke 76 ini, mari kita semua menyatukan semangat dan bergerak dengan hati pulihkan pendidikan,”  Menteri Nadiem melalui pidato yang dibacakan.

Usai upacara disela kegiatan Ketua Yayasan Perguruan IRA Muhammad Doly Harahap, S.T, M.I.Kom mengatakan para stakeholder pendidikan di lingkungan sekolah Yayasan Perguruan IRA sudah siap melakukan pendidikan secara tatap muka dengan protokel kesehatan yang ketat agar proses belajar mengajar dapat terselenggara dengan baik dan tujuan pendidikan sesungguhnya dapat tercapai.

Acara diakhiri dengan foto dan bersalaman serta melakukan makan bersama dengan menerapkan protokel kesehatan yang ketat.[P4/sya]


Komentar Anda

Berita Terkini