MEDAN--PILAREMPAT.COM | Sebagai upaya untuk memajukan sekaligus meningkatkan sektor pendidikan di Kota sekaligus merealisasikan janji kampanyenya, Wali Kota Medan Bobby Nasution membuka program beasiswa di Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan.
Tercatat, ada sebanyak 300 kuota beasiswa yang
disediakan orang nomor satu di Pemko Medan ini bagi pelajar Kota Medan
yang ingin melanjutkan pendidikan hingga ke bangku perkuliahan.
Beasiswa ini diperuntukkan bagi pelajar yang
memiliki KTP Kota Medan. Selain itu, beasiswa juga diprioritaskan bagi pelajar
yang berasal dari keluarga kurang mampu dengan menunjukkan surat keterangan
tidak mampu dari kelurahan setempat. Selanjutnya, pemberian beasiswa ini
diprioritaskan untuk pelajar yang menjadi yatim/piatu akibat orangtua yang
meninggal karena Covid-19.
Ada sejumlah program studi yang dapat menjadi
pilihan bagi penerima beasiswa yakni program studi keperawatan dan kebidanan,
keguruan dan ilmu pendidikan serta teknologi dan ilmu komputer. Lalu, agro
teknologi, kesehatan masyarakat , ekonomi dan hukum. Pendaftaran pun sudah
dimulai sejak 26- 31 Oktober dan formulir pendaftarannya dapat diambil di
Kantor Kecamatan sesuai domisili.
Pemberian beasiswa ini menjadi bentuk kontribusi
Bobby Nasution terhadap dunia pendidikan di Kota Medan. Dengan harapan, para
pelajar terutama bagi warga kurang mampu dapat mengenyam pendidikan yang lebih
tinggi sebagai modal dalam menyongsong masa depannya.
“Bagi penerima beasiswa, kami berharap seluruhnya
dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan tekun. Apalagi, fasilitas yang
tersedia sangat mendukung dalam kelancaran proses belajar mengajar. Selain itu,
kiranya pendidikan di tingkat perkuliahan mampu mengubah pola pikir dan
karakter diri menjadi lebih dan semakin baik lagi,” kata Bobby Nasution belum
lama ini.
Program beasiswa dari Bobby Nasution mendapat
apresiasi dari akademisi sekaligus guru besar Universitas Negeri Medan (Unimed),
Prof. Dr. Syawal Gultom. Sebab, ungkap Syawal, program tersebut sangat
dinanti-nantikan di dunia pendidikan. Apalagi program tersebut ditujukan
bagi masyarakat kurang mampu.
"Nah (beasiswa) ini adalah cara yang paling
mudah untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan.
Apalagi diperuntukkan bagi 300 orang dan diutamakan yang tidak mampu,
karena banyak anak yang tidak mampu tapi berprestasi. Jadi, intinya, ini adalah
kebijakan yang sangat bijak,” bilang Syawal.
Selanjutnya, Syawal juga mengaku, program beasiswa
yang juga ditujukan bagi pelajar yang menjadi yatim/piatu karena orangtuanya
yang meninggal akibat Covid-19 juga jadi satu poin penting. Sebab, bisa saja
ketika orangtua meninggal dunia, pelajar menjadi putus sekolah atau tidak dapat
melanjutkan pendidikan karena ketiadaan biaya.
“Jadi, kami berharap apa yang sudah dilakukan dapat
dipertahankan, bahkan kalau bisa ditambah. Namun, untuk saat ini dipertahankan
saja itu sudah sangat baik. Pasti banyak orang yang mendukung dan mendoakan
agar Pak Wali selalu diberikan kesehatan. Bisa kita bayangkan, anak-anak yang
mendapat beasiswa kemudian bisa bekerja dengan baik, pasti mereka akan
mengingatnya,” ujar mantan Rektor Unimed itu. [P4]