MEDAN-PILAREMPAT.com | Ketua Fraksi PDIP
DPRD Medan, Roby Barus berbeda pendapat dengan Wakil Pimpinan DPRD Medan
Rajuddin Sagala atas Silpa APBD Medan TA 2019 Rp506 miliar.
Roby menilai itu kegagalan Plt Wali Kota Medan,
Akhyar Nasution dalam memimpin Pemko Medan. Sisa anggaran Pemko Medan ini
hampir sebesar APBD Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2020 yakni Rp583.382.201.226.
Tapi Roby Barus menyebutkan, Medan selama ini
dipimpin Dzulmi Eldin dan wakilnya Akhyar Nasution. Pada tahun 2019 Eldin
terkena kasus hukum dan kepemimpinan Medan diambil alih Akhyar. Itu membuktikan
pemerintahan tidak stagnan. Eldin dan Akhyar sama-sama memimpin Kota Medan
sehingga tidak ada alasan kalau peralihan kepemimpinan membuat pemerintahan
terganggu.
“Akhyar menggantikan Eldin, pengalamannya sudah
ada. Kok dibiarkannya para OPD tidak bisa menyerap anggaran. Apa yang
ditakutkan? Apakah kepala OPD takut masuk penjara karena ada temuan? Kenapa
harus takut kalau kerjanya benar, tendernya memenangkan rekanan yang benar,”
kata Roby, Jumat (19/6/2020) di Medan.
Menurut Roby, sebagai pemimpin baru (peralihan),
suasananya harus baru, keberanian dan ketegasannya juga baru. Pelaksana tugas
mesti memotivasi OPD-nya agar bekerja serius, menegur keras jika ada yang
main-main. Kalau cuma kerja normatif, hanya mencari aman, untuk apa mengajukan
anggaran.
“Bagi kami (Fraksi PDIP), kesalahan OPD adalah
kesalahan besar pemimpinnya. Karena tidak mungkin bawahan saja yang salah, lalu
apa tugas pemimpinnya? Apa mau lepas tanggung jawab begitu saja kalau anak
buahnya gagal menyerap anggaran. Kalau memimpin mau cari aman dan pembangunan
tidak ada, apa keistimewaan dan kelebihan pemimpin itu?” tegasnya. [P4/sya]