PILAREMPAT.COM, LHOKSEUMAWE | Sebanyak 7 (tujuh) masjid di Kota Lhokseumawe telah menggunakan QR Code Indonesian Standar (QRIS). Kegiatan Launching penggunaan QRIS berlangsung Senin (23/1/2019), di Lantai 3 Kantor Bank Indonesia(BI) Perwakilan Lhokseumawe oleh Kepala BI Lhokseumawe, Yufrizal.
Hadir dalam acara tersebut anggota DPRK Lhokseumawe, staf
ahli walikota, pimpinan perbankan, pengurus sejumlah masjid, ketua MPU , serta para
undangan lainnya.
Kepala BI Lhokseumawe, Yufrizal
dalam sambutannya mengatakan, tahap pertama ada tujuh masjid penerapan QRIS di
Kota Lhokseumawe yaitu Masjid Islamic Center, Masjid Baiturrahman, Masjid
Darussalam, Masjid Jamik, Masjid Al-Mukhlisin, Masjid At-Taqwa, dan Masjid Al
Munawarrah
Penerapan QRIS untuk
tujuh masjid tersebut langsung diujicobakan oleh Kepala BI Lhokseumawe, Yufrizal yang
disaksikan para tamu undangan.
Yufrizal mengatakan
untuk bersedekah saat ini di masjid tidak harus lagi membawa dompet ,tapi
dengan menggunakan smartphon asalkan ada saldo di bank bisa memberikan sedekah
di masjid masjid di Lhokseumawe.
"Tujuan dari
penerapan QRIS di masjid masjid disampaikan Yufrizal untuk memperlancar system
pembayaran non tunai yang bisa dilakukan secara aman dan lancar.
Kegiatan peresmian (launching) ini merupakan kegiatan Pilot Project
Elektronifikasi Masjid menggunakan QR Code Indonesian Standard (QRIS) dengan
tema “KINI BERAMAL SEMAKIN MUDAH” berhasil berjalan lancar.
Acara peresmian (launching) elektronifikasi masjid
menggunakan QRIS ini menunjukkan adanya komitmen pengembangan Gerakan Nasional Non Tunai
(GNNT) dan peningkatan potensi pemasukan masjid di kota Lhokseumawe yang
bersumber dari infaq dan sedekah agar menjadi masjid yang makmur dan mandiri.
"Perbankan dan Pengurus Masjid yang
telah bekerjasama bersama kami mewujudkan
pilot project elektronifikasi masjid menggunakan QRIS," katanya.
Lima Visi SPI 20125
Dijelaskan Yufrizal, salah satu transformasi kebijakan di bidang system pembayaran adalah Bank Indonesia pada tahun ini telah meluncurkan 5 (Lima) Visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025 untuk memastikan arus digitalisasi berkembang dalam ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang kondusif.
Dijelaskan Yufrizal, salah satu transformasi kebijakan di bidang system pembayaran adalah Bank Indonesia pada tahun ini telah meluncurkan 5 (Lima) Visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025 untuk memastikan arus digitalisasi berkembang dalam ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang kondusif.
Adapun 5 (lima) Visi tersebut adalah: Pertama, mendukung integrasi ekonomi-keuangan
digital nasional sehingga menjamin fungsi bank sentral dalam proses peredaran
uang, kebijakan moneter, dan stabilitas sistem keuangan, serta mendukung
inklusi keuangan.
Kedua, mendukung digitalisasi perbankan sebagai
lembaga utama dalam ekonomi-keuangan digital melalui open-banking maupun
pemanfaatan teknologi digital dan data dalam bisnis keuangan.
Ketiga, menjamin interlink antara Fin-tech dengan
perbankan untuk menghindari risiko shadow banking melalui pengaturan teknologi
digital (seperti Application Programming Interface-API), kerjasama bisnis,
maupun kepemilikan perusahaan.
Keempat, menjamin keseimbangan antara inovasi dengan
consumers protection, integritas dan stabilitas serta persaingan usaha yang sehat
melalui penerapan Know Your Customer (KYC) & Anti-Money Laundering /
Combating the Financing of Terrorism (AML/CFT), kewajiban keterbukaan untuk
data/informasi/bisnis publik, dan penerapan reg-tech & sup-tech dalam
kewajiban pelaporan, regulasi dan pengawasan.
Kelima, menjamin kepentingan nasional dalam
ekonomi-keuangan digital antar negara melalui kewajiban pemrosesan semua
transaksi domestik di dalam negeri dan kerjasama penyelenggara asing dengan
domestik, dengan memperhatikan prinsip resiprokalitas.
Sebagai langkah awal transformasi digital di Sistem
Pembayaran Indonesia dalam membantu percepatan pengembangan ekonomi dan
keuangan digital, pada tanggal 17 Agustus yang lalu, BI telah melakukan soft
launching QR Code Indonesia Standard (QRIS).
"Hadirnya QRIS ini memungkinkan pembayaran melalui QR akan terinterkoneksi dan terinteropabilitas
dengan menggunakan satu standar QR Code," ungkap Yufrizal.
Pada kesempatan itu Yufrizal turut menjabarkan lebih
lanjut tentang QRIS ini. QRIS adalah singkatan dari Quick Response Code
Indonesian Standard yang merupakan standar QR. [P4/zuki]