Pengamat Ekonomi : Tarif Tol Kualanamu-Tebing Tinggi Terbilang Mahal

/

/ Sabtu, 17 Februari 2018 / 07.17 WIB
Presiden Jokowi, di depan gerbang Tol Gerbang Kualanamu-Sei Rampah-T.Tinggi, medio 2017 lalu. (foto: ist)


PILARempat.com. Tarif tol Kualanamu- Sei Rampah/TebingTinggi yang dtetapkan pemerintah memang terbilang mahal. Dibandingkan dengan tol yang ada sebelumnya,  seperti tol Belawan – Tanjung Morawa.

‘’Masyarakat Kota Medan pastinya akan membandingkan tarif tol yang sudah ada dengan pengenaan tarif tol yang baru tersebut. Hal inilah yang saya pikir menjadi perhatian masyarakat saat ini,’’ ujar Gunawan Benjamin,SE,MSi, Analis/pengamat ekonomi & sosial Sumut, Sabtu (17/2/2018).

Walaupun keputusan mengenai tarif tersebut sudah ditetapkan oleh Kementerian PUPR menurut Gunawan, memang bentuknya itu sudah ketetapan. Kalau mengkritisi secara mendetail, sudah pasti kita terbatas pada biaya yang habis terpakai dari pembangunan jalan tol tersebut.

‘’Kita terbatas pada berapa RAB dari mulai proses, pembebasan lahan hingga biaya lain yang berkenaan dengan pembangunan tol tersebut. Saya yakin pembanguan jalan tol itu sudah mempertimbangkan hitung-hitungan ekonominya,’’ ungkapnya.

Seperti berapa lama payback periodenya, Return on Invesmentnya (ROI), maupun hal lain yang berkenaan dengan masalah keuangan tersebut. Dan pastinya berbeda antara membangun jalan tol saat ini dibandingkan dengan pembangunan jalan tol di masa yang lalu. Dan sudah barang pasti membangun jalan tol juga tidak bisa diseragamkan biayanya.

"Beda medannya sudah pasti beda biayanya sekalipun lokasinya berdekatan,’’ kata Gunawan yang juga dosen ekonomi di perguruan tinggi negeri dan swasta di Medan ini.

Misalkan membangun jalan tol Medan – Binjai serta membangun jalan Tol Kualanamu – Sei Rampah jelas tidak bisa disamaratakan. Terlebih dengan jalan tol yang dibangun di luar sumatera khususnya pulau jawa. Jadi memang tidak bisa diseragamkan atau diasumsikan bahwa ruas tol yang dibangun memiiki harga yang sama per kilometernya.

Karena ada banyak komponen biaya yang berbeda, lahan yang dibebaskan juga beda, ruas jalannya juga tidak sama, medannya pasti berbeda dan treatmennya juga beragam. Dan dengan keterbatasan tersebut membuat kita lebih sulit dalam memperkirakan harga ideal menurut versi konsumen terkait dengan tarif tol tersebut.

"Tetapi menurut hemat saya tarif tol ini lebih mahal. Walaupun tidak begitu berbeda dibandingakan dengan sejumlah tarif tol di Pulau Jawa,’’ tandasnya. [P4/is]
Komentar Anda

Berita Terkini