Medan, PILAREMPAT.com - Lagi-lagi terjadi tindakan arogansi dan ucapan rasis atau perlakuan tidak menyenangkan terhadap Insan Pers di Sumatera Utara yang dilakukan Security di Dinas Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rekontruksi (PUPR) Provinsi Sumatera Utara (Provsu) di Jalan Sakti Lubis Kota Medan.
Arogansi pengusiran Wartawan tersebut dilakukan oleh Oknum Security atas dugaan suruhan Aldun Sekertaris PUPR Provinsi Sumut kepada 3 Wartawan yang hendak mencari informasi berita ketika sedang duduk- duduk di Kantin yang berada di dalam areal Dinas PUPR Provinsi Sumut di jalan Sakti Lubis Kota Medan, Rabu (10/1/2024).
Adapun 3 Wartawan yang di usir Oknum Security adalah: Wilson Chaniago, Jasrial Husin, dan Safrial Sikumbang yang juga merupakan pengurus Forum Jurnalis Pemerintah Perovinsi Sumatera Utara (FJP).
Mengetahui hal pengusiran 3 Wartawan FJP tersebut, mendapat sorotan keras dari Sekretaris Forum Jurnalis Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (FJP), Selamat Purba yang sangat menyayangkan sikap arogansi dari Security tersebut.
"Tanggal 10 Januari kemarin, kita mendapat informasi dari rekan jurnalis yang saat bertugas untuk melakukan konfirmasi ke Dinas PUPR. Dimana, Wartawan mendapat tindakan arogansi dan diusir oleh Oknum Sicurity yang katanya disuruh oleh sekretaris dinas PUPR. Tidak hanya di usir, 3 Wartawan juga mendapatkan ucapan rasis yang bahasanya "risih jika ada wartawan datang ke Dinas PUPR Provinsi Sumut," jelas Selamat Purba saat mendatangi dinas PUPR yang didampingi rekan-rekan jurnalis dari FJP untuk meminta penjelasan tindakan arogansi tersebut.
Selamat menyebutkan, kedatangannya dan pengurus FJP lainnya ke Dinas PUPR yang didampingi rekan-rekan jurnalis dari FJP untuk meminta penjelasan tindakan arogansi tersebut.
Diungkapnya, kedatangannya dan pengurus FJP lainnya ke Dinas PUPR untuk memberikan semangat serta dukungan moral kepada rekan wartawan yang mendapat pengusiran dan rasis tersebut.
"Kedatangan Tim FJP kemari, ingin meminta penjelasan terhadap tindakan arogansi ini, selain itu kita juga memberikan dukungan moral kepada rekan kita yang diusir. Mereka rekan kita dan pengurus FJP juga," jelas Selamat Purba.
Sementara, Jasrial Husin dari salah satu Wartawan yang di usir menjelaskan, dirinya dan 2 rekan wartawan lain bernama Wilson Chaniago, Safrial Sikumbang masuk ke Dinas PUPR dan duduk di kantin pada Rabu 10 Januari 2024 kemarin.
"Awalnya kami masuk ke Dinas PUPR dan kemudian duduk di kantin yang ada di dalam, tiba- tiba seorang Sicurity mendatangi kami dan menyuruh kami keluar. Atas pengusiran itu, lalu kami taya kenapa kami disuruh keluar bang. Sicurity menjawab, iya...perintahkan oleh sekretaris untuk menyuruh Wartawan keluar," terang Jasrial Husin yang merupakan bendahara FJP Jum'at (12/1/2024).
Terpisah, dari informasi yang didapat dari Selamat Purba, bahwa Sekretaris Dinas PUPR menjelaskan bahwa pihaknya ingin menjalankan prosedur sesuai Standard Operating Procedure (SOP) yaitu setiap tamu harus mengikuti SOP dengan melapor ke pos Security.
"Aldun yang juga Sekretaris di Dinas PUPR menginginkan agar para tamu mengikuti SOP dengan melapor dulu ke pos satpam dan memberikan keterangan yang jelas, mau jumpai siapa, tujuan apa tidak boleh asal masuk merayap keruangan. Kemudian terkait perkataan rasis dan tidak bersahabat, Aldun menjelaskan bahwa wartawan tidak boleh lama-lama duduk dikantin, karena pegawai disitu juga mau duduk. Oleh karna itu kata Aldun, mungkin para pegawai yang akan duduk di kantin akan merasa risih jika ada wartawan duduk juga di kantin," jelas Selamat Purba.
Intinya, atas kejadian ini kami dari FJP sangat menyayangkan sikap dan pernyataan dari Aldun Sekretaris PUPR. Apalagi kata Selamat Purba, bahwa media itu adalah sahabat nya semua dinas, dan setiap jurnalis itu mitra kerjanya pemerintah.
"Seharusnya Aldun Sekertaris PUPR Provinsi Sumut harus bersinergi dengan wartawan, ini kok menjadi risih dengan wartawan. Entah- entah ada dugaan tak beres didalam kinerja Dinas PUPR ini," tandas Selamat Purba. [P4/rel]