Samosir, PILAREMPAT.COM - Wakil Bupati Samosir Drs. Martua Sitanggang, MM melaunching program pengelolaan sampah dan pangan lokal guna memberikan manfaat ekonomi di Kenegerian Sihotang, yang bertajuk ‘Samosir Mallatam’, di Mariana Resort and Convention, Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Rabu,(24/01/2024).
Launching ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Bupati Martua Sitanggang, Pj. Kepala Desa Hariara Pohan Sampe G. Sihotang, dan Ketua Kelompok Pengelola Desa Wisata Hariara Pohan Piatur Sihotang.
Hadir dalam kegiatan ini, Ketua Komisi III DPRD Samosir, Pilippus Pandiangan, Ketua Konsorsium Samosir Mallatam, Laurence Ricardo P. Simanjorang, Nadiah Hanim Binti Abdul Latif (Head of Programs and Partnership GoTo Impact Foundation, Gojek Tokopedia), Ridwan Fadil Arif (Pilot Project Lead), Astri Arini Waluyo (Partnership Manager), Wilmar Eliaser Simanjorang (Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark), Kadis Kopnakerindag Rista Sitanggang, Camat Harian Hartopo Manik, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Ketapang dan Pertanian, PHRI, USAID ERAT, Komunitas Pengelola Desa Wisata, Tokoh Masyarakat, serta pegiat lingkungan.
Program Samosir Mallatam merupakan proyek inovasi sosial yang diinisiasi oleh Roda Hijau dan Aksata Pangan dengan dukungan dari GoTo Impact Foundation, yang bertujuan untuk mengelola sampah dan mengolah pangan lokal guna memberikan manfaat ekonomi di destinasi wisata Kenegerian Sihotang, dengan Desa Hariara Pohan sebagai pilot project.
Desa ini akan menjadi titik awal area fokus pertama dalam implementasi solusi dan inovasi dengan menerapkan berbagai program diantaranya Pembangunan TPS 3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reduce Reuse Recycle), Pembangunan Sopo Pangan sebagai tempat untuk mengolah pangan yang berpotensi terbuang menjadi produk bernilai ekonomi, serta melakukan Pendampingan dan pelatihan kepada pengelola desa wisata.
Dalam sambutannya, Head of Programs and Partnership GoTo Impact Foundation Gojek Tokopedia, Nadiah Hanim Binti Abdul Latif menyampaikan sebuah kehormatan pihaknya dapat diterima dan menjalankan program ini di Kenegerian Sihotang, Kabupaten Samosir. Terinspirasi akan masyarakat dan kelompok pengelola Desa Wisata yang bergerak mengembangkan pariwisata ditambah dengan upaya melestarikan budaya dan kearifan lokal, meyakini program ini akan dapat terlaksana dan berkesinambungan.
“Terlebih kami tersanjung adalah kebanggaan budaya lokal dengan semangat untuk menjadi lebih baik tanpa memandang usia, strata sosial, tua dan muda saling bekerjasama”, katanya.
Nadiah menambahkan, situasi ini akan diperlihatkan pada semua proyek percontohan yang dijalankan dalam pengelolaan sampah menjadi produk yang bernilai ekonomi dan nantinya dapat dipasarkan. Rasa memiliki dan tanggungjawab dengan kolaborasi dan gotong-royong adalah kunci untuk keberhasilan dan keberlangsungan program ini.
“Program Samosir Mallatam akan diimplementasikan dengan tujuan untuk menciptakan destinasi yang bebas dari sampah dan dapat memberikan dampak ekonomi dengan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan”, jelasnya.
Wakil Bupati Samosir Drs. Martua Sitanggang, MM dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas perhatian dan partisipasi tim Aksata Pangan dan Roda Hijau dengan dukungan GoTo Impact Foundation melalui program Samosir Mallatam yang bertujuan mengatasi permasalahan manajemen pengelolaan sampah serta food loss (sampah makanan) di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, Kabupaten Samosir.
Martua berharap pembangunan dan pengelolaan tempat pengelolaan sampah reuse, reduce dan recycle (TPS 3R) yang telah dibangun di Desa Hariara Pohan Kecamatan Harian dapat dimanfaatkan sebaik baiknya untuk mereduksi sampah organik dan anorganik yang masuk ke TPA serta meningkatkan nilai tambah ekonomis berupa bahan bakar minyak solar, gelas souvenir, dekor ekcobrick, penjualan sampah layak jual serta mengurangi pencemaran lingkungan.
Pembangunan dan pengelolaan Sopo Pangan sebagai tempat mengolah makanan yang berpotensi terbuang untuk mengurangi food loss menjadi makanan yang layak yang dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar dan kelompok pengelola wisata pendampingan dan pelatihan yang diberikan kepada kelompok masyarakat sebagai aspek keberlanjutan dari program Samosir Mallatam.
Lebih lanjut, Martua menyampaikan bahwa persoalan lingkungan yang selalu menjadi isu besar di Samosir sampai saat ini diupayakan diatasi secara maksimal dengan membuat kebijakan dalam pengelolaan sampah yang pengaturannya diimplementasikan dalam mewujudkan kebersihan. Adapun program pemerintah daerah rencana untuk jangka panjang yaitu tempat pembuangan akhir (TPA) dengan system sanitary landfill. Pentingnya menciptakan ekosistem pengumpulan sampah oleh masyarakat, bank sampah dan TPS 3R yang terintegrasi dengan pendaur ulang. Hal ini menekankan bahwa pengurangan sampah bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga seluruh masyarakat.
“Maka dengan adanya program ini, saya mengajak seluruh yang hadir disini untuk berkolaborasi membangun Kabupaten Samosir melalui tanggung jawab sosial dan lingkungan”, kata Wabup Martua Sitanggang. (P4/MT)