Jelang BI Putuskan Suku Bunga, IHSG Menguat, Rupiah dan Harga Emas Terkoreksi

/

/ Kamis, 23 November 2023 / 14.21 WIB

MEDAN, PILAREMPAT.com -- Bank Indonesia (BI) akan memutuskan besaran bunga acuan pada hari ini, Kamis (23/11/2023). BI 7 days repo rate diproyeksikan masih akan tetap di level 6%.

"Diproyeksi tidak akan mempengaruhi kinerja pasar keuangan secara keseluruhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan masih akan berkutat dikisaran level 6.900, dan masih memiliki potensi untuk menguat. Untuk bursa di AS akan ditutup pada perdagangan Kamis merayakan thanksgiving," ujar Gunawan Benjamin, S.Kom, MSi, kepada Pilarempat.com, Kamis (23/11/2023).

Diungkap Gunawan, sejumlah bursa di Asia pada perdagangan pagi ini masih  bergerak mixed. Kinerja IHSG diproyeksikan bergerak dalam rentang 6.900 hingga 6.970. Koreksi teknikal yang terjadi belakangan ini kalaupun berlanjut masih berpeluang tertahan di level psikologis 6.900. 

Sementara itu, minimnya agenda ekonomi yang dirilis hari ini selain keputusan BI, berpeluang membuat pasar keuangan bergerak mendatar.

Disebutnya, IHSG pada sesi pembukaan perdagangan ditransaksikan menguat di level 6.930. Sementara itu mata uang rupiah ditransaksikan melemah di level 15.580. 

"Pada dasarnya tidak ada yang menjadi sentimen negatif bagi kinerja matau uang rupiah di pekan ini. Keputusan BI nantinya juga tidak akan menjadi alasan pelemahan rupiah," kata Gunawan yang juga Dosen Fak.Ekonomi UISU Medan ini.

Menurutnya lagi, Demand akan US Dolar yang meningkat atau intervensi agar rupiah tidak menguat terlalu jauh diduga menjadi alasan utama pelemahan rupiah di hari ini. Sehingga koreksi pada mata uang Rupiah justru terjadi saat US Dolar mengalami tekanan, dan imbal hasil US Treasury juga melemah. Ini kabar baik bagi rupiah, namun kinerja Rupiah sejauh ini masih bergerak anomali.

"Saya menilai pelemahan ini tidak akan bertahan lama. Rupiah kalaupun melemah juga masih akan relatif tertahan di level 15.600. Secara fundamental, rupiah memiliki peluang untuk menguat lebih jauh, dikarenakan US Dolar berpeluang melemah seiring dengan ekspektasi penurunan suku bung acuan The Fed di tahun depan," ungkapnya.

Disisi lain, harga emas kembali terkoreksi di level $1.944 per ons troy setelah sempat menyentuh $2.000 per ons  troy nya. Harga emas masih kesulitan untuk mempertahankan posisi di atas 2.000 dan rawat terkena aksi profit taking saat menyentuh level tersebut. 

"Namun secara fundamental emas masih punya kesempatan untuk menguat dalam jangka pendek dan menengah," pungkas Gunawan. [P4/sya]

Komentar Anda

Berita Terkini