Jakarta, PILAREMPAT.com : Rapat Dewan Komisioner (DK) Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 27 September 2023 mencatat, pasar saham Indonesia sampai dengan 29 September 2023 melemah tipis sebesar 0,19 persen month to date (mtd) ke level 6.939,89 dibanding bulan Agustus 2023 sebesar 6.953,26), dengan non-resident mencatatkan outflow sebesar Rp4,06 triliun mtd utamanya akibat transaksi crossing (Agustus 2023: outflow Rp20,10 triliun mtd).
“Namun
beberapa sektor di Indeks Harga Saham Gabungan (HSG pada September 2023 masih dapat menguat
diantaranya sektor barang baku dan sektor energy,” ujar
Ketua Dewan Komisioner (DK) OJK melalui relis yang disampaikan Kepala
Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi, Aman Santosa, yang diterima PILAREMPAT.com, Rabu (11/10/2023)..
Dijelaskan,
secara year to date (ytd), IHSG tercatat menguat sebesar 1,30 persen
dengan non-resident membukukan net sell sebesar Rp5,24 triliun (Agustus
2023: net sell sebesar 1,18 triliun ytd).
Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi pasar saham di
September 2023 meningkat menjadi Rp11,36 triliun mtd dan Rp10,49 triliun ytd
(Agustus 2023: Rp11,20 triliun mtd dan Rp10,38 triliun ytd).
Sejalan
dengan pergerakan global, pasar SBN membukukan outflow investor asing sebesar Rp23,30 triliun mtd (Agustus 2023: outflow Rp8,89 triliun mtd), sehingga mendorong kenaikan yield SBN rata-rata sebesar 26,54 bps mtd di seluruh tenor. Secara ytd, yield
SBN turun rata-rata sebesar 15,38 bps di seluruh tenor dengan non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp60,81 triliun ytd.
Di pasar
obligasi korporasi, indeks pasar obligasi ICBI melemah 1,18 persen mtd
namun secara ytd masih menguat 5,91 persen ke level 365,17 (Agustus
2023: menguat 0,09 persen mtd dan
7,17 persen ytd). Untuk pasar
obligasi korporasi, aliran dana keluar investor non-resident tercatat
sebesar Rp349,15 miliar mtd, dan secara ytd masih tercatat outflow
Rp911,13 miliar.
Di industri
pengelolaan investasi, nilai Asset Under
Management (AUM) pengelolaan investasi tercatat sebesar Rp838,18 triliun (naik 1,29 persen ytd), dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana
per 27 September 2023 tercatat sebesar Rp507,98 triliun atau turun 1,02 persen
(mtd). Selain itu, investor Reksa Dana membukukan net subscription
sebesar Rp0,96 triliun (mtd). Secara ytd, NAB meningkat 0,62
persen dan tercatat net subscription sebesar Rp9,54 triliun.
“Minat penghimpunan dana di pasar modal masih
tinggi yaitu tercatat sebesar Rp190,02 triliun dengan emiten baru tercatat
sebanyak 67 emiten. Di pipeline, masih terdapat 89 rencana Penawaran
Umum dengan perkiraan nilai sebesar Rp41,21 triliun dan rencana IPO oleh emiten
baru sebanyak 58 perusahaan,” sebutnya.
Sedangkan
untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang
merupakan alternatif pendanaan bagi UKM, hingga 29 September 2023 telah
terdapat 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 456
Penerbit, 161.660 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp975,13
miliar. [P4/rel/sya]