BPS : Ekspor Sumut Januari hingga Agustus 2023 Merosot 21,06% menjadi US$ 6,971 M

/

/ Rabu, 04 Oktober 2023 / 20.47 WIB

Medan, PILAREMPAT.com Hingga Agustus 2023, order produk asal Sumatra Utara (Sumut) dari buyer (pembeli) asal luar negeri masih lemah. Hal itu berdampak pada kinerja ekspor Sumatra Utara (Sumut) pada periode Januari-Agustus 2023. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, ekspor Sumut merosot hingga 21,06% menjadi US$ 6,971 miliar dari Januari-Agustus 2022 senilai US$ 8,832 miliar.

Melempemnya ekspor Sumut dipicu kinerja sektor industri yang anjlok hingga 22,26% dari US$ 8,396 miliar menjadi US$ 6,527 miliar di tahun ini. Penurunan sektor industri memang sangat berpengaruh terhadap kinerja ekspor Sumut secara keseluruhan. Karena sektor industri berkontribusi hingga 93,62% terhadap total ekspor Sumut.

"Selain sektor industri, ekspor sektor pertanian juga turun 9,89% dari US$ 435,650 juta di Januari-Agustus 2022 menjadi US$ 392,251 juta di periode yang sama tahun ini. Meski porsinya hanya 5,63% terhadap total ekspor Sumut, namun penurunan tersebut juga memberikan dampak pada kinerja ekspor Sumut," terang Nurul Hasanudin,Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Selasa (3/10/2023).

Sementara itu, sektor pertambangan dan penggalian di periode Januari-Agustus sudah melesat 15.453,31% dari US$ 333.000 menjadi US$ 51,823 juta di tahun ini. Namun meski melesat jauh, sektor ini tidak berkontribusi besar karena porsinya hanya 0,74% dari total keseluruhan ekspor Sumut.

Berdasarkan data BPS Sumut, ekspor golongan barang utama Sumut pada Januari-Agustus 2023 yang mengalami penurunan yakni lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 17,93% dari US$ 3,653 miliar menjadi US$ 2,998 miliar. Kemudian berbagai produk kimia turun 34,46% dari US$ 1,251 miliar tahun lalu menjadi US$ 820,399 juta. Kemudian karet dan barang dari karet jeblok 39,11% dari US$ 850,798 juta menjadi US$ 518,085 juta dan bahan kimia organik turun 49,98% dari US$ 626,261 juta menjadi US$ 313,263 juta.

"Golongan barang yang turun lagi yakni kopi, teh dan rempah-rempah turun 11,81 persen dari US$ 307,175 juta menjadi US$ 270,882 juta dan kayu, barang dari kayu turun 17,47 persen menjadi US$ 141,666 juta. Selain itu, ekspor ikan dan udang juga turun 5 persen menjadi US$ 186,391 juta," ungkap Hasan.[P4/rel/sya]


Komentar Anda

Berita Terkini