Samosir, PILAREMPAT.COM - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Samosir bekerjasama dengan Yayasan Porlak Parna akan melakukan pengembangan peningkatan produksi Padi Sawah dengan mengandalkan Teknologi IPAT – BO. Hal itu terungkap saat melakukan pertemuan teknis Forum Group Discussion yang digelar di Aula Dinas Ketapang Pertanian Kabupaten Samosir, Komplek Perkantoran Parbaba, Kamis (6/7/2023)
Hadir pada FGD tersebut, Ketua Punguan Parna Indonesia Letjen TNI (Purn) Cornel Simbolon, M.Sc, Guru Besar Fakultas Pertanian Unpad Prof. Dr. Tualar Simarmata, Ir., M.S., Tokoh Parna Kol. TNI (Purn) Jalongser Simbolon, SH, TBPP Marhuale Simbolon, Kepala Bappeda Rajoki Simarmata, Kadis Ketapang Pertanian Dr. Tumiur Gultom, SP, MP dan PPL Pertanian Se-Kabupaten Samosir.
Teknologi pertanian Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik (IPAT-BO) merupakan teknologi yang dikembangkan oleh Prof. Dr. Tualar Simarmata, Ir., M.S., selama lebih dari 10 tahun, dirancang sebagai teknologi hemat air, hemat pupuk anorganik, serta hemat benih. Teknologi ini menitikberatkan pada manajemen kekuatan biologis tanah, tata air, manajemen tanaman dan pemupukan berbasis organik secara terpadu.
Prof. Tualar menjelaskan, dengan dasar organik, teknologi IPAT-BO menggunakan berbagai produk pupuk hayati sebagai sumber nutrisi mikroba tanah yang mampu meningkatkan kualitas lahan dalam waktu singkat. Proses ini tentu berbeda jika menggunakan pupuk anorganik yang memicu percepatan degradasi tanah.
Sementara Kadis Ketapang Pertanian Kabupaten Samosir Tumiur Gultom, menyampaikan penerepan teknologi IPAT-BO di Samosir merupakan salah satu bentuk kepedulian Yayasan Porlak Parna untuk membangun Samosir bersama dengan para petani. Teknologi ini akan ditindaklanjuti dengan pembuatan demplot padi sawah IPAT BO di Kec. Sianjur Mulamula, Kec. Sitiotio, Kec. Palipi dan Kec. Harian, direncakanan dengan luasan 1 Ha per kecamatan. (P4/MT)