Medan, PILAREMPAT.com – Harga berbagai komoditas pada Februari 2023, di 5 (lima) kota Indeks Harga Konsumen (IHK) Sumatera Utara (Sumut) secara umum menunjukkan adanya kenaikan.
Berdasarkan
hasil pemantauan BPS, pada Februari 2023, terjadi inflasi tahunan sebesar 5,88
persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,14 pada
Februari 2022 menjadi 113,44 pada Februari 2023.
“Sedangkan
tingkat deflasi bulanan sebesar 0,31 persen dan tingkat inflasi secara ytd sebesar
0,60 persen,” sebut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Nurul Hasanudin
dalam paparan secara virtual zoom, Rabu (1/3/2023).
Nurul mangatakan, inflasi terjadi
karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks harga
kelompok pengeluaran. Yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar
7,12 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 4,62 persen; kelompok
perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,66; kelompok
perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,63
persen.
Kemudian
kelompok kesehatan sebesar 1,87 persen; kelompok transportasi sebesar 18,08
persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,24 persen;
kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 7,39 persen; kelompok
pendidikan sebesar 0,57 persen.
Lalu
kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,85 persen; dan
kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,97 persen.
Komoditas yang dominan memberikan
andil inflasi tahunan pada Februari 2023, antara lain bensin, beras, angkutan
udara, cabai merah, rokok kretek filter, angkutan dalam kota, telur ayam ras,
ikan dencis, dan sewa rumah.
Sementara
komoditas yang memberikan andil deflasi tahunan, antara lain minyak goreng,
tomat, daging ayam ras, daging babi, bawang putih, dan tauge/kecambah.
Adapun
beberapa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi bulanan pada Februari
2023, antara lain; beras, cabai merah, rokok kretek filter, bawang merah, sewa
rumah, kentang, ikan tongkol/ambu-ambu, buah naga, kontrak rumah, bola lampu,
pepaya, dan air kemasan.
Sementara
komoditas yang memberikan andil deflasi bulanan, antara lain, daging ayam ras,
angkutan udara, tomat, cabai rawit, ikan dencis, kacang panjang, telur ayam
ras, ketimun, sawi hijau, dan cabai hijau.
Pada Februari 2023, lanjut Nurul,
seluruh kelompok pengeluaran memberikan andil inflasi tahunan, yaitu kelompok
makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,40 persen; kelompok pakaian dan alas
kaki sebesar 0,26 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar
rumah tangga sebesar 0,30 persen.
Kemudian
kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar
0,24 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen; kelompok transportasi
sebesar 2,02 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar
0,01 persen.
Menyusul
kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,13 persen; kelompok
pendidikan sebesar 0,03 persen; kelompok penyediaan makanan dan
minuman/restoran sebesar 0,28 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa
lainnya sebesar 0,42 persen. [P4/sya]