Pengamat Ekonomi: Masyarakat Miskin Kian Menjerit, Intervensi Harga Beras BULOG Tidak “Menggigit”

/

/ Kamis, 02 Februari 2023 / 20.51 WIB

 

Ilustrasi Pedagang Sembako (Foto: Dok. Kementan)

Medan, PILAREMPAT.com -- Alih-alih harga beras turun karena BULOG intervensi, berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS)  harga beras masyarakat di SUMUT kian melambung. Dalam sepekan terakhir harga beras murah atau beras kualitas bawah di kota medan naik hingga 10.7%. Harga beras murah yang sebelumnya dijual dikisaran 9.750 per Kg di kota medan, saat ini rata rata dijual dikisaran 10.800 per Kg di Kota Medan.

Beras murah ini adalah beras yang dikonsumsi masyarakat menengah bawah atau miskin. Harganya mengalami kenaikan yang sangat tinggi dalam sepekan terakhir. 

"Ini sangat membebani dan tentunya akan kian memperbanyak jumlah  masyarakat miskin di SUMUT. Dari hasil observasi di lapangan, BULOG mengklaim telah menggelontorkan beras di 53 pasar tradisional di Kota Medan," ujar Gunawan Benjamin,MSi, pengamat ekonomi yang juga Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, kepada wartawan/jurnalis ekonomi Sumut, Kamis (2/2/2023).

Menurut Gunawan, dari hasil survey langsung dilapangan, pihaknya menemukan adanya perbedaan harga beras BULOG yang sangat jauh dengan beras lainnya. Di pasar brayan, pedagang pengecer membandrol harga beras BULOG di angka 9.950 per Kg, atau 49.750 untuk yang kemasan 5 Kg. Sementara harga beras murah di pasar tradisional brayan dijual di harga 11 ribu per Kg nya.

Diungkapnya bahwa dari hasil wawancara langsung dengan konsumen yang membeli beras BULOG, mereka membandingkan harga beras BULOG justru dengan beras medium dan premium. Yang harganya mencapai 13 ribu  per Kg nya. Karena kualitas beras BULOG ada di level medium ke atas. Tetapi sayangnya, sekalipun ada selisih yang begitu jauh, justru beras medium dan premium itu naik berkisar 3% hingga 3.5% dalam sepekan terakhir.

Hal yang tidak jauh berbeda juga ditemukan di sejumlah pasar tradisional lainnya. Seperti di Pusat Pasar, Petisah hingga Sukaramai. Kenaikan harga beras disaat intervensi oleh BULOG ini menjadi tanda tanya besar. 

"Namun saya berkesimpulan intervensi beras yang dilakukan BULOG masih jauh dari jumlah yang diharapkan untuk membuat harga beras sesuai HET nya (9.950 per Kg).

Pada awal Februari ini, BPS merilis angka laju tekanan inflasi SUMUT bulan januari yang jauh diatas angka nasional.  "SUMUT merealisasikan inflasi 0.91% (M to M) di Januari 2023, lebih tinggi dari realisasi nasional yang sebesar 0.34%, dan lebih tinggi dari ekspektasi saya sebelumnya yang juga berada di angka paling buruk 0.3%. Dan salah satu penyumbang tingginya inflasi tersebut adalah harga beras," ungkapnya lagi.

Masyarakat SUMUT benar benar dirugikan dengan kenaikan harga beras belakangan ini. Karena harga beras juga naik di kota lainnya seperti Siantar, Sibolga dan Padang Sidempuan. Sumbangan inflasi yang begitu besar di awal tahun, menjadi indikasi kalau pengendalian inflasi SUMUT di tahun 2023 ini memiliki tantangan yang besar. 

"Dan sayangnya saya meihat tren harga beras di tahun 2023 ini masih akan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya," tandas Gunawan. [P4/sya]

Komentar Anda

Berita Terkini