Dampak QRIS dalam Meningkatkan Pendapatan UMKM Wisata Desa di Sumut

/

/ Sabtu, 15 Oktober 2022 / 16.53 WIB


Samosir, PILAREMPAT.com - Penggunaan Quick Response Code Indonesian Standar atau QRIS bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) khususnya bagi pelaku usaha di sektor pariwisata di Sumatera Utara (Sumut) merupakan suatu suatu yang urgent. 

Sistem Pembayaran Digital melalui QRIS juga merupakan Langkah yang efisien dan mempengaruhi tingkat tekanan  inflasi yang terkendali.

Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan dengan mengingat sudah banyak UMKM yang menerapkan dan menggunakan motode pembayaran QRIS, program kerja ini membantu UMKM yang ingin mendaftarkan usahanya untuk menggunakan metode pembayaran QRIS.

"Kehadiran QRIS sangat membantu transaksi keuangan digital para UMKM di sektor pariwisata di Sumut. Kebijakan Bank Indonesia mendorong masyarakat mengggunakan standar pembayaran digital QRIS menjadi lebih simpel," kata Komisaris Utama Finnet Indonesia,Difi Johansyah dalam acara Capital Building Wartawan Ekonomi dan Bisnis Kota Medan, di Cottage Resort Samosir, Sabtu (15/10/2022),

Seharusnya menjadi poin penting bagi stake holder di sektor Pariwisata. Pemprov Sumut bersama pemkab/pemko selayaknya menyambut positif dengan kebijakan dan peraturan yang mendukung UMKM ini. Sehingga UMKM bisa naik kelas dan marwahnya terangkat. 

Ia mengatakan, prospek objek wisata Desa seperti persawahan sangat potensial meningkatan pendapatan ekonomi pelaku usaha. 

Difi yang juga mantan Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut ini menjelaskan, objek wisata persawahan bila ditata dengan baik dan didukung program QRIS ini akan memberdayakan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Sumut juga punya potensi untuk objek wisata persawahan ini. Bisa lebih besar nilai surplusnya bila inklusi di sistem  digitalisasi pembayaran QRIS ini digunakan. Tentu ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam hal ini PAD daerah.

Program Finnet Indonesia sendiri dalam kinerjanya juga memberdayakan potensi 11 pajak daerah termasuk pajak di sektor pariwisata. 

Menurut Difi, retribusi parkir di tempat objek-objek wisata di daerah Sumut, tentu juga bila ini digali akan mempengaruhi pendapatan pelaku UMKM. (P4/sya)


Komentar Anda

Berita Terkini