Pulihkan Ekonomi, BI Dorong Peningkatan Akseptasi Transaksi Keuangan Digital

/

/ Selasa, 31 Mei 2022 / 23.59 WIB

 

Kepala KPw BI Provinsi Sumut, Doddy Zulverdi memaparkan perkembangan ekonomi Sumut terbaru pada acara BBM,  di Kantor BI Sumut Jalan Balai Kota, Medan, Selasa siang (31/5/2022) siang. (Foto: P4/dok BI Sumut)

MEDAN, PILAREMPAT.com -- Pasca Idul Fitri, arus kas Bank Indonesia (BI) di Sumatera Utara (Sumut) mencatatkan net-inflow sebagaimana pola setiap tahunnya. Perkembangan tersebut juga menandakan kembalinya uang yang beredar di masyarakat ke sistem Perbankan pasca Ramadhan dan Idul Fitri. 

Di tengah upaya Bank Indonesia dalam memenuhi kebutuhan Uang Rupiah di masyarakat, risiko peredaran uang palsu tetap perlu diwaspadai oleh masyarakat. Upaya antisipasi dengan menerapkan 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) juga diharapkan untuk terus dilakukan oleh masyarakat guna terhindar dari risiko peredaran uang palsu.

“Bank Indonesia terus mendorong peningkatan akseptasi transaksi keuangan digital guna mengakselerasi pemulihan ekonomi, “ ujar Doddy Zulverdi, Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumut di cara Bincang Bareng Media (BBM) dengan puluhan awak media di KPw BI Sumut Jalan Balaikota, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Provinsi Sumut, Selasa siang (31/05/2022)..

Upaya peningkatan itu, terang Doddy, dilakukan melalui berbagai hal di antaranya melanjutkan masa berlaku kebijakan batas minimum pembayaran tagihan dan penurunan nilai denda keterlambatan pembayaran Kartu Kredit (KK) yang telah berlaku sejak Mei 2020 hingga 31 Desember 2022,

Dijelaskan Doddy, memperpanjang masa berlaku Merchant Discount Rate (MDR) QRIS untuk merchant kategori Usaha Mikro (UMI) sebesar 0% dari semula 30 Juni 2022 menjadi 31 Desember 2022 guna mendorong perluasan implementasi dan peningkatan transaksi QRIS, serta melanjutkan akselerasi implementasi BI-FAST melalui penambahan peserta, mendorong perluasan kanal pembayaran khususnya mobile banking, serta memberikan alternatif penyediaan infrastruktur sesuai dengan kapasitas peserta.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara juga terus melakukan berbagai upaya koordinasi, serta peningkatan literasi terkait transaksi keuangan digital. Upaya perluasan QRIS dilakukan dengan penguatan koordinasi bersama Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), mendorong perluasan pada berbagai komunitas serta mendorong peningkatan jumlah pengguna baru QRIS.

Implementasi dan akseptasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) juga terus diakselerasi, diantaranya melalui fasilitasi koordinasi penyusunan roadmap dan pelaksanaan capacity building TP2DD. 

“Melalui berbagai upaya tersebut, diharapkan dapat mengakselerasi terciptanya ekosistem ekonomi dan keuangan digital di Sumatera Utara yang mumpuni, “ ujarnya.

Bank Indonesia (BI) ungkap Doddy, juga senantiasa mendorong pengembangan UMKM dan Ekonomi Syariah. Sebagai sumber pertumbuhan ekonomi, pengembangan UMKM juga menjadi perhatian Bank Indonesia. Melalui berbagai upaya pengembangan usaha dan pelaksanaan capacity building TP2DD. 

“Melalui berbagai upaya tersebut, diharapkan dapat mengakselerasi terciptanya ekosistem ekonomi dan keuangan digital di Sumatera Utara yang mumpuni, “ tandasnya.

Bank Indonesia (BI) kata Doddy, juga senantiasa mendorong pengembangan UMKM dan Ekonomi Syariah. Sebagai sumber pertumbuhan ekonomi, pengembangan UMKM juga menjadi perhatian Bank Indonesia. 

Melalui berbagai upaya pengembangan usaha dan fasilitasi promosi, para pelaku UMKM diharapkan dapat semakin tumbuh dan dapat turut mendorong pemulihan ekonomi. Berbagai kegiatan secara rutin dilaksanakan guna mendukung para pelaku UMKM dan Ekonomi Syariah seperti penyelenggaraan Karya Kreatif Indonesia (KKI) dan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) di tingkat nasional dan daerah, serta program Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara melalui Karya Kreatif Sumatera Utara (KKSU) dan Road to FESyar tahun 2022. [P4/sya]

 


Komentar Anda

Berita Terkini