MEDAN, PILAREMPAT.com - Guna memenuhi kebutuhan energi di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menjelang Idul Fitri, Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran dan stok BBM dan LPG aman.
Hal ini disampaikan oleh Area Manager Communication
Relation & CSR Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga, Taufikurachman, Kamis
(28/4/2022).
“Kami memastikan akan memberi pelayanan secara optimal. Saat ini stok dan penyaluran BBM dan LPG dalam kondisi aman dan lancar, begitu juga kami pastikan saat Idul Fitri mendatang,” ucap Taufikurachman.
Menurutnya, mudik tahun ini diperkirakan akan mengalami lonjakan, apalagi setelah dua tahun masa pandemi masyarakat tidak bisa mudik ke kampung halaman. Dia memprediksi akan terjadi kenaikan jumlah kebutuhan BBM dan LPG selama masa Satgas RAFI 2022.
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut telah menyiapkan layanan tambahan meliputi SPBU Siaga, outlet LPG Siaga, motorist, mobile storage dan Pertashop. Disiagakan pula tiga unit motorist di pintu exit Tol Sei Rampah dan Tol Tebing Tinggi, serta 13 mobile storage di jalur mudik dan wisata.
Beberapa jalur mudik dan wisata di Sumut antara lain Kabupaten Karo, Samosir, Simalungun, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Labuhanbatu, dan Deli Serdang.
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah, TNI, Polri, dan masyarakat terkait pengawasan BBM subsidi agar lebih tepat sasaran.
Di
sisi lain, PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut telah melakukan suplai
perdana kargo trading produk Methanol kepada PT Pelita Agung Agrindustri (PHG
Group), langsung ke dermaga konsumen di Kawasan Industri Berikat, Pelintung,
Dumai, Kamis (28/4/2022). Langkah ini merupakan upaya untuk mendukung penerapan
kebijakan B30.
Sebelumnya, pada Senin (11/4/2022),Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut juga telah melakukan suplai perdana kargo trading Sodium Methylate Oxide (SMO) kepada PT Sari Dumai Sejati (Apical Group), dari titik suplai Belawan ke Dumai.
Taufikurachman mengatakan, tujuan dari suplai produk SMO dan Methanol ini adalah untuk mendukung produksi Fatty Acid Methyl Esters (FAME).
"FAME
ini akan menjadi bahan pencampuran bahan bakar nabati yang mendukung kebijakan
B30 dari pemerintah," katanya.
Dijelaskannya, Methanol merupakan komponen pencampuran dalam BBM yang diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk energi yang lebih ramah lingkungan. Sedangkan, SMO merupakan bahan kimia yang dihasilkan dari pencampuran antara Methanol dengan Sodium Hydroxide yang digunakan sebagai katalis untuk proses transesterifikasi dengan minyak sayur dan bahan kimia lainnya untuk dijadikan FAME.
"FAME tersebut akan disalurkan ke Fuel Terminal Pertamina di seluruh Indonesia sebagai bahan pencampuran Biodiesel," ucapnya.
Sementara itu, Region Manager Corporate Sales Sumbagut, Samuel Hamonangan Lubis mengatakan, untuk kebutuhan suplai, sebanyak sepuluh iso tank SMO telah dipesan dengan total kapasitas 225 Metric Ton (MT) dan Methanol telah dipesan sebanyak 3.100 MT.
“Potensial kebutuhan produk SMO dapat mencapai 75.000 MT dan Methanol hingga 375.000 MT dalam setahunnya di seluruh wilayah Sumbagut yang meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, dan Kepulauan Riau untuk suplai yang berkelanjutan,” ujarnya.
Menurut Samuel, target kedepannya adalah adanya perluasan portofolio produk petrokimia yang dijual oleh PT Pertamina Patra Niaga khususnya Corporate Sales Sumbagut. Sehingga pihaknya dapat mendukung kebutuhan masyarakat Indonesia akan produk petrokimia yang terus meningkat setiap tahunnya.
“Bagi masyarakat dan pelanggan setia Pertamina yang membutuhkan informasi terkait produk dari Pertamina, dapat memanfaatkan layanan Pertamina Call Center di nomor 135 atau melalui aplikasi MyPertamina,” sebutnya lagi. [P4/sya/rel]