MEDAN, PILAREMPAT.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut) akan menggelar Sensus Penduduk (SP) 2020 Lanjutan pada tanggal 15 Mei – 30 Juni 2022.
Hal tersebut dijelaskan Kepala BPS Sumatera Utara, Nurul Hasanuddin
didampingi Humas Murni Pasaribu kepada wartawan, di
kantornya Jalan Asrama, Kec. Helevetia Medan, Senin (25/4/2022,
Nurrul menyebutkan, SP 2020 Lanjutan yang seyogianya dilaksanakan
pada tahun 2021. Namun karena masalah anggaran maka dilanjutkan pada tahun
2022.
“Pentingnya SP 2020 Lanjutan ini karena menyediakan
parameter demografi serta karakteristik penduduk lainnya untuk menghasilkan
indikator SDG’s dan RPJMN di bidang kependudukan,” kata Nurul.
Ia mengatakan, tujuan pendataan adalah untuk memperkirakan jumlah
distribusi dan komposisi penduduk. Memperoleh data untuk penghitungan parameter
demografi (kelahiran, kematian dan migrasi). Sumber data dari indikator Angka
Kematian Ibu.
"Memperbarui data karakteristik penduduk dan
perumahan. Sumber data dari indikator kependudukan untuk SSG’s yang tidak dapat
diperoleh dari sumber lain," ujarnya.
Dalam SP 2020 Lanjutan ini, ungkap Nurul, BPS akan
mendapatkan data karakteristik penduduk (jenis kelamin, umur dan lain-lain).
Migrasi (migrasi seumur hidup, migrasi total, migrasi Risen, migrasi
internasional, komuter dan stok migran.
Data pendidikan dan komunikasi (ijazah,
tertinggi, dan bahasa. Juga data disabilitas (penduduk menurut jenis
kesulitan tingkat kesulitan yang dialami.
Juga ingin memperoleh data
ketenagakerjaan (penduduk bekerja menurut lapangan usaha, jenis pekerjaan
dan status pekerjaan). Fertilitas dan mortalitas serta perumahan (bahan utama
bangunan; atapnya, dinding, lantai dan pertanahan).
Nurul menyebut untuk SP 2020 Lanjutan itu, BPS
merekrut 4.048 orang yang akan ke mendata 221.000 sampel penduduk di 33
kabupaten/kota Sumut. Model pengumpulan data dengan pemutakhiran PAPI
LFSP2020-C2.
Dengan metode secara PAPI (Pencil and Paper
Interviewing) dan CAPI (Computer Assisted Personal Interviewing)
masing-masing 83 pertanyaan, merode CAWI (Computer Assisted Web
Interviewing)dan CAPI 61 pertanyaan.
Online lewat web itu CAWI. Offline itu dengan PAPI
menggunakan kuesioner kertas dan CAPI menggunakan HP.
Variabel yang dikumpulkan, individu (13 pertanyaan),
Fertilitas dan mortalitas (22 pertanyaan.
‘Kita berharap masyarakat mau didata dan menerima
petugas BPS. Kalau gak mau maka dapat menurunkan kredibilitas BPS,” tandasn Nurul.
Nurul sendiri baru menjabat sejak Pebruari 2022 menggantikan
Syech Suhaimi yang memasuki masa pensiun. Ia berharap dapat bekerjasama dengan
media di daerah ini.
”Kami berharap media dapat merealisasikan data
statistik sebagai sebuah informasi,” ujarnya. [P4/sya]