Asiknya Berburu Kuliner di Kampung Ramadhan

/

/ Minggu, 17 April 2022 / 17.52 WIB

 

MEDAN, Pilarempat.com   -   Ramadhan merupakan moment yang ditunggu-tunggu umat muslim dunia. Bulan Ramadhan juga bulan penuh berbagi kasih kepada sesama dan berlomba-lomba dalam kebaikan ibadah kepada Allah Swt.


Banyak ibadah yang sering dilakukan masyarakat saat Ramadhan diantaranya seperti Sholat Taraweh, Tadarusan Al-Qur'an, menyantuni anak yatim dan zakat fìtrah.


Selain itu ada sesuatu yang juga sangat dinanti dalam menjalankan puasa dibulan suci Ramadhan tersebut, yaitu berbuka puasa.


Berkaitan berbuka puasa, sudah tradisi masyarakat juga membeli santapan berbuka. Sehingga tidak heran banyak bermunculan pedagang-pedagang yang berjualan untuk menyuguhkan makanan dan minuman segar saat berbuka yang menjadi buruan masyarakat untuk berbuka puasa.


Seperti di Kampung Aur. Kampung Aur dikenal dengan warga nya yang ramah, kritis, dan kreatif. Warganya mayoritas suku minang, orang minang dikenal gigih dalam berniaga atau berdagang.


Kampung Aur terletak di inti Kota Medan serta dekat dengan aliran sungai deli. Tepatnya di jalan Kampung Aur Lingkungan IV, Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun. 


Menurut sejarahnya, sebelum menjadi perkampungan, wilayah tersebut merupakan rawa hutan bambu, saat perang banyak pasukan Indonesia bersembunyi di hutan bambu tersebut.


Pada masa Kesultanan Melayu Deli, wilayah tersebut merupakan pelabuhan besar sebagai tempat perniagaan. Banyak kapal-kapal besar berlabuh disana untuk berniaga.


Penduduk yang pertama kali bermukim adalah pendatang dari Padang. Setelah itu pada berdatangan pula orang tamil dan tionghoa. Dan akhirnya diberinamalah dengan Kampung Aur (Kampung Bambu).

Bahkan ada tokoh nasional yang sempat bermukim di kampung aur. Diantaranya yaitu Sutan Syahrir dan Chairil Anwar


Itu sedikit history dari sejarah Kampung Aur. Dan dimasa pandemi Covid 19, terjadi krisis ekonomi yang membuat beberapa warga tak bisa berjualan karena kehabisan modal. 


Melihat situasi tersebut, mengingat semangat warga untuk berjualan, serta masukan dan permintaan dari masyarakat Aur dalam meningkatkan ekonomi mereka melalui berjualan saat bulan Ramadhan, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan dari Fraksi PKS, Syaiful Ramadhan menjawab aspirasi masyarakat tersebut dengan ide kreatif yaitu menggagas UMKM Kuliner Kampung Ramadhan di Kampung Aur.


Kampung Ramadhan di Kampung Aur Resmi dibuka oleh Syaiful Ramadhan pada Minggu, 03 April 2022 kemaren. Acara pembukaan Kampung Ramadhan dihadiri oleh Lurah Kelurahan Aur, Tokoh Pemuda, Badan Kenaziran Masjid (BKM) Jami' Aur, Tokoh Agama, dan Masyarakat.


Pada kesempatan tersebut Syaiful berharap dengan adanya Kampung Ramadhan dapat membantu dan membangkitkan semangat masyarakat untuk berdagang makanan dan minuman dan Melalui UMKM Kuliner Kampung Ramadhan perekonomian masyarakat dapat meningkat sehingga bisa bersemangat menyongsong Puasa dan Lebaran. 


Selain itu politisi muda PKS tersebut mengatakan bahwa Kampung Ramadhan di Kampung Aur merupakan Kampung Ramadhan yang ke 2 (dua). Sebelumnya tahun 2021 kemaren telah dibuat di Jalan Pantai Burung Lingkungan II Kelurahan Aur.


"Alhamdulillah ini merupakan Kampung Ramadhan yang ke 2, karena tahun sebelumnya sudah dibuat di Pantai Burung. Dan Kita Harap dengan adanya UMKM Kuliner Kampung Ramadhan ini, UMKM masyarakat dapat terbantu sehingga meningkatkan perekonomian warga saat pandemi. " ujar Syaiful saat acara pembukaan.


Syaiful juga menjelaskan lebih lanjut, Kampung Ramadhan ini akan dilaksanakan selama 25 hari Ramdhan dan setiap Tahunnya memasuki bulan suci Ramadhan akan kita gelar bergiliran di wilayah lain demi membantu membangkitkan UMKM masyarakat.


"InsaAllah akan kita gelar selama 25 hari Ramadhan dan akan kita buat setiap tahunnya saat masuk Ramadhan dengan tempat yang berbeda agar dapat membantu UMKM masyarakat." Lanjut Syaiful.


Selain itu sambung Syaiful, Buat Warga yang tidak berjualan bisa menikmati makanan dan minuman yang dijual dikampung Ramadhan untuk berbuka puasa dengan menukarkan kupon seharga Rp. 5000 yang dibagikan gratis kepada warga Kelurahan Aur Lingkungan III, IV dan VIII dalam sehari 100 kupon akan dibagikan tim relawan Syaiful Ramadhan Center.


Sala Bulek Kuliner Favorit Di Kampung Aur 


Menurut Ketua Panitia Kampung Ramadhan Reza Anshori, Saat Perdana Pembukaan Kampung Ramadhan Minggu 3 April 2022 awal Ramadhan warga yang berjualan dan mendaftar ke panitia ada 8 stand penjual sebagai UMKM dan Tidak tertutup Kemungkinan akan bertambah.


Lanjut Reza, hingga Ramadhan ke 14 , Sabtu (16/4/2022) jumlah peserta UMKM Kampung Ramadhan sebanyak 18 hingga 20 stand penjual.


"Pembukaan perdana awal puasa karena pasca banjir jadi stand penjual yang terdaftar 8 peserta UMKM, dan saat ini Ramadhan ke 14 sudah berjumlah 18 hingga 20 Stand UMKM." Jelas Reza.


Saat Tim media Meninjau langsung suasana Kampung Ramadhan, banyak pengunjung setempat berbelanja bukaan dengan menukar Kupon yang dibagikan Panitia, suasana semakin tampak ramai dengan berdatangannya pengunjung dan bahkan penjual makanan dari luar Kampung Aur seperti penjual bakso dan serabi.


Tampak dari ke 18 hingga 20 stand, rata-rata ada yang menjual makanan goreng-gorengan seperti Risol, bakwan, kue BS. Yang dijual 3 buah sebesar Rp. 2000,- selain itu Ada juga Lontong Gado-gado, Mihun dan Mi Tiaw Goreng yang sudah siap dimakan, Bubur Cendil, kolak bahkan Ada Juga yang Jual aneka Minuman Segar seperti Es Cendol, Es Campur, Sop Buah, dan aneka minuman segar lainnya. ada juga yang berjualan sepatu monza.


Makanan yang diburu pengunjung selain Risol, Bakwan dan makanan basah seperti kue Lapis, namun Sabu (Sala Bulek) merupakan makanan gorengan Favorit yang paling diburu pengunjung.


Sala Bulek merupakan makanan gorengan berbentuk bulat dari Pariaman Sumatera Barat. Sala Bulek Salak Bulek diKampung Aur memiliki cirikhas rasa tersendiri.


Di Kampung Aur ada 2 (dua) pembuat sala bulek dan Kedua Pembuat Sala Bulek memiliki ciri khas rasa yang berbeda tapi tetap enak dan lezat dilidah.


Bu Emi (64) mengaku sudah membuat sala bulek puluhan tahun. ia juga menjelaskan bahwa membuat sala bulek ini sudah turun temurun dari keluarganya.


Emi menjelaskan bahwa sala bulek berasal dari Pariaman Sumatera Barat, nama aslinya sala lauak (bahasa padang), sala artinya Gorengan, Lauak artinya Lauk. Di Medan dikenal dengan sebutan Sala Bulek, yaitu Sala Artinya Gorengan Bulek yaitu Bulat seperti bentuknya yang bulat.


"saya membuat sala bulek uda puluhan tahun dan sudah turun temurun dari unyang saya. sala bulek itu aslinya sala lauak dari pariaman sumatera barat. sala itu gorengan bulek itu bulat sesuai bentuknya bulat." jelas Emi.


Emi yang akrab disapa Emi Sala Bulek memproduksi sala bulek seharinya 800 - 1000 bulek selama Ramadhan dan ia menjual nya dengan harga Rp. 500,- dengan penjual dan penjual menjual lagi 3 sala bulek Rp. 2000,- ke pengunjung Kampung Ramadhan.


"kalau selama Ramadhan saya produksi seharinya 800 hingga 1000 sala bulek. 1 sala bulek ambil langsung ke saya Rp. 500,- dan banyak yang menjual lagi dengan harga 2000 3 sala bulek." jelas Emi.


Ia bersyukur sala bulek merupakan satu - satunya mata pencahariannya menghidupi anak dan cucunya. hal senada juga dikatakan Bu Yunita (50) yang juga pembuat sala bulek. 


Yunita akrab disapa Ita Sala Bulek ini, mengaku sudah 20 tahun membuat sala bulek. selama Ramadhan Ita Memproduksi 1000 hingga 1500 sala bulek. Sama seperti Emi, sala bulek juga merupakan mata pencaharian Ita untuk menghidupi keluarga.


Dari wawancara Awak Media kepada kedua ibu pembuat sala bulek, keduanya memaparkan rahasia bahan dasar sala bulek yaitu : Tepung beras, daun kunyit, bawang merah, bawang putih, lengkuas, jahe, kunyit, cabai merah giling dan ikan asin dipotong-potong kecil.


adapun cara pembuatannya Tepung beras dan daun kunyit di gongseng, lalu dimasak air panas dan dicampur bumbu-bumbu yang lain dengan diblender halus terlebih dahulu. lalu tepung dan daun kunyit yang digongseng tadi dicampur sama air panas yang dicampur bumbu tadi setelah itu diaduk hingga dia jadi adonan. lanjut kemudian di bentuk bulat-bulat sebanyak-banyaknya sesuai pesanan.


hingga akhirnya masuk tahap penggorengan. lama pembuatan mulai dari awal hingga penggorengan kurang lebih 1,5 jam.


Salak Bulek Buatan Kampung Aur sangat enak dan lezat dimakan, apalagi kalau dimakan dengan Lontong gulai pakis, sate, dan nasi sayur, makan anda akan semakin terasa nikmat. 


Anda bisa meraskan enak dan lezatnya sala bulek, sekali merasakan akan terasa enak dan lezat hingga anda akan nambah lagi. Dan anda bisa mendapatkan dan memesan sala bulek enak ini di Kampung Aur karena sala bulek ini sudah dipesan hingga ke luar kota Medan. [P4/Son]

Komentar Anda

Berita Terkini