BI: Lebih Tinggi dari Triwulan III Tahun 2022, Ekonomi Sumut Tumbuh 3.81 ℅

/

/ Jumat, 18 Februari 2022 / 04.22 WIB

 

MEDAN | PILAREMPAT.COM---Ekonomi Sumatera Utara (Sumut) tumbuh 3,81% (yoy) lebih tinggi dari triwulan III-2021. Kasus Covid-19 yang perlahan menurun dan akselerasi vaksinasi yang terus ditingkatkan berdampak pada mobilitas masyarakat yang lebih tinggi dari triwulan sebelumnya. 

Dari sisi pengeluaran, ekspor mencatat pertumbuhan tertinggi, meskipun lebih rendah dari triwulan

sebelumnya. Adapun konsumsi RT dan Pemerintah meningkat sejalan dengan permintaan yang tinggi menjelang Nataru dan pola konsumsi pemerintah di akhir tahun. Sementara dari sisi lapangan usaha, sektor pertanian dan perdagangan tetap tumbuh kuat seiring dengan kembali pulihnya permintaan pasca pelonggaran pembatasan mobilisasi dan permintaan yang tinggi karena Natal dan tahun baru (Nataru). 

Hal itu disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sumut, Doddy Zulverdy melalui Deputi KPw BI Provinsi Sumut, Ibrahim kepada awak media saat menggelar Bincang Bareng Media (BBM), Kamis (17/02/2022) siang tadi. 

Dalam kegiatan yang digelar secara zoom meeting tersebut, Doddy Zulverdy juga menyampaikan  kalau ekonomi Sumut pada triwulan I-2022 diproyeksikan lebih tinggi didorong oleh akselerasi vaksinasi yang menjadi game changer pertumbuhan ekonomi, baik dari sisi pengeluaran maupun lapangan usaha. 

"Secara keseluruhan tahun 2021, ekonomi Sumut keluar dari zona kontraksi dan tumbuh 2,61% (yoy), masuk dalam sasaran proyeksi 2,5-3,3% pada tahun 2021. Perkembangan tersebut didorong oleh kondisi pandemi yang relatif terkendali, tren pemulihan ekonomi global, dan masih berlanjutnya stimulus fiskal hingga akhir tahun 2021, "paparnya.

Dari sisi pengeluaran masih dibilangnya lagi, ekspor tercatat sebagai sumber pertumbuhan ekonomi Sumut. Harga komoditas yang terus mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya permintaan

negara mitra turut mendorong pertumbuhan ekspor Sumut. Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi berasal dari sektor pertanian yg cukup resilien di tengah

pandemi. Namun begitu, penanganan kesehatan melalui vaksinasi dan disipilin prokes tetap akan menjadi kunci pemulihan ekonomi Sumut ke depan. 

Sedangkan untuk sektor investasi mengalami perlambatan pada Tahun 2021. Di mana masih dijabarkan Doddy Zulverdy,  perkembangan kasus Covid-19 pada tahun 2021 berdampak pada pola perilaku investor yang cenderung wait and see. Seiring dengan upaya pemulihan ekonomi Sumut,

Pemerintah perlu berkomitmen mendorong perekonomian melalui berbagai strategi promosi termasuk memberikan kemudahan dalam berinvestasi. "Pertumbuhan investasi

asing mencatat kinerja lebih baik dari periode sebelumnya sebesar 15,34% (yoy). Namun capaian realiasi investasi Sumut tahun 2021 melambat dengan capaian realisasi investasi sebesar 79,18% (yoy), lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar 97,67% (yoy). 

"Oleh karena itu, Pemprov Sumut perlu meningkatkan promosi investasi, penyiapan proyek investasi yang IPRO,  pelaksanaan OSS-RBA, dan percepatan implementasi peraturan pelaksanaan UU Cipta Kerja untuk menjaga iklim investasi yang kondusif, " tutupnya. [P4/sya]

Komentar Anda

Berita Terkini