MEDAN | PILAREMPAT.COM---Sebagai salah satu upaya meningkatkan peran advisory bagi pemerintah daerah, Bank Indonesia (BI) senantiasa melaksanakan pendalaman melalui asesmen dan kajian. Salah satunya kajian terkait Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yaitu komunitas/produk/jenis usaha (KPJU) unggulan Sumut 2021.
“Kajian
ini merupakan upaya pendalaman yang rutin kami laksanakan setiap 5 tahun sekali
guna melakukan pengkinian data dan informasi terhadap komoditas unggulan
daerah,” kata Doddy Zulverdi, Kepala
Perwakilan Bank Indonesia Sumut , Rabu (16/2/2022).
Dodd Zulverdi mengatakan hal itu pada diseminasi
hasil penelitian KPJU unggulan UMKM di Sumut 2021 di Santika Premiere Dyandra Hotel
Convention Medan.
Disebutkanya penelitian ini bertujuan untuk memahami
profil daerah, kebijakan pemerintah dan perbankan dalam pengembangan UMKM.
Selain itu memetakan KPJU unggulan
daerah yang perlu menjadi prioritas untuk dikembangkan, serta memberikan
rekomendasi kebijakan kepada pemerintah daerah di tingkat kabupaten/kota maupun
provinsi dalam pengembangan KPJU unggulan UMKM.
Pada tahun ini, kata Doddy, pelaksanaan kajian
bekerjasama dengan Yayasan Berka Semi Strategika.
Dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy
Process (AHP), penetapan KPJU unggulan UMKM dilakukan secara bertingkat yang
diawali dengan penetapan pada tingkat kecamatan, kabupaten/kota, hingga tingkat
provinsi.
Doddy juga menuturkan, hasil kajian diseminasi
yang telah disusun diharapkan dapat menjadi referensi bagi berbagai pihak dalam
upaya pengembangan UMKM di daerah.
“Mari bersama-sama kita perkuat sinergi dan
kolaborasi untuk mendorong pemulihan ekonomi di Sumut,” ucapnya.
Disebutkan Doddy, dalam upaya mengakselerasi
kebangkitan UMKM di tengah pandemi Covid-19 dan adaptasi UMKM menjalani
kehidupan normal yang baru, Bank Indonesia terus mendorong transformasi UMKM
4.0 dengan digitalisasi proses pembiayaan, pemasaran, maupun pembayaran.
Hal ini sejalan dengan tema besar BI dalam mendorong
UMKM “naik kelas” dan turut berkontribusi terhadap pencapaian tujuan Bank
Indonesia dalam menciptakan kestabilan harga maupun nilai tukar serta penurunan
defisit transaksi berjalan.
Menurutnya, pandemi Covid-19 cukup berdampak pada perekonomian Indonesia dan Sumatera Utara. Pada 2021, perekonomian Sumut tumbuh sebesar 2,61% (yoy) membaik dibandingkan 2020 yang mengalami kontraksi sebesar -1,07% (yoy).
Doddy Zulverdi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia SumutPembinaan UMKM
Ia menyebut kondisi ini dipengaruhi akselerasi
vaksinasi yang mendorong peningkatan mobilitas, dan tren pemulihan ekonomi
global yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Hal ini diharapkan dapat menjadi momentum proses
recovery ekonomi ke depan, khususnya kepada UMKM,” ujarnya.
Merespon kondisi tersebut, Bank Indonesia melalui
bauran kebijakannya akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dan
otoritas terkait agar berbagai kebijakan yang ditempuh semakin efektif
mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Dijelaskannya, program pengembangan UMKM oleh BI
diarahkan pada pola pembinaan kepada UMKM yang disesuaikan dengan karakteristik
dan tahapan usaha sebagai berikut.
UMKM Level 1 – UMKM Potensial: pembinaan difokuskan
pembuatan izin usaha, akuntansi, sertifikasi produk, peningkatan kualitas
produk, dan akses pasar.
UMKM Level 2 – UMKM Sukses: pembinaan difokuskan
untuk mendorong UMKM menggunakan teknologi informasi untuk pemasaran
(e-commerce) dan pembayaran (digital payment).
UMKM Level 3 – UMKM Sukses Digital: pembinaan
difokuskan untuk meningkatkan digitalisasi usaha, akses pembiayaan, penyusunan
laporan keuangan, dan kurasi produk.
UMKM Level 4 – UMKM Ekspor: pembinaan difokuskan
untuk meningkatkan kualitas produk untuk bersaing di pasar global, perluasan
pasar ekspor, kelengkapan dokumen ekspor, dan pembiayaan ekspor.
Hadir pada pertemuan tersebut Walikota Medan Bobby
Nasution, Krpala Daerah di Sumut, para narasumber Yunita Resmi Sari,
Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia,
Mohammad Arif Yunus, peneliti dari Yayasan Berka Semi Strategika, Dr.
Saparuddin Siregar, SE., Ak, MA., Ca, Sas., Qgia, akademisi dari Universitas
Islam Negeri Sumatera Utara dan
Kepala Perwakilan BI Sibolga dan Pematang Siantar
serta Kepala Bappeda se-Provinsi Sumatera Utara, atau yang mewakili. [P4/sya]