JAKARTA---PILAREMPAT.COM | Capaian
positif di Pasar Modal Indonesia menjadi modal optimisme untuk terus bekerja
keras menghadapi banyaknya tantangan dalam pemulihan ekonomi dan peningkatan
kesejahteraan rakyat di 2022, Kamis (6/1/2022).
Kita harapkan ini akan terus membesar dan memberi dorongan terhadap pertumbuhan
ekonomi negara kita.Demikian pesan yang disampaikan Presiden Joko Widodo,
Presiden Republik Indonesia.
Selama tahun 2021, sektor jasa keuangan Indonesia
tetap stabil dengan kinerja yang semakin membaik didorong aktivitas
perekonomian yang semakin meningkat. Pasar modal Indonesia juga menorehkan
pencapaian positif dengan menjadi salah satu yang terbaik di ASEAN.
Ke depan OJK telah menyiapkan lima pokok kebijakan
untuk menjawab tantangan dan perkembangan pasar modal di tahun 2022, kata
Wimboh Santoso selaku Ketua Dewan Komisioner OJK.
Penghimpunan dana di pasar
modal 2017-2021. Keseluruhan capaian di tahun 2021 menunjukkan
kepercayaan investor kepada Pasar Modal Indonesia telah pulih dan memiliki
ruang untuk dapat kembali tumbuh lebih tinggi di tahun 2022 di mana berdasarkan
asumsi APBN pertumbuhan PDB Indonesia akan mencapai 5,2%.
Jumlah investor pasar modal meningkat signifikan
sepanjang tahun 2021. Per 30 Desember 2021, jumlah investor sebanyak 7,49
juta atau meningkat sebesar 92,99% dibandingkan akhir tahun 2020 yang
tercatat hanya sebesar 3,88 juta.
Jumlah ini meningkat hampir tujuh
kali lipat dibandingkan akhir tahun 2017, dan didominasi oleh investor
domestik yang berumur di bawah 30 tahun yangmencapai sekitar 59,98% dari total
investor.
Lima polo kebijakan OJK dalam pengembangan pasar
modal Indonesia tahun 2022, yakni mempersiapkan operasionalisasi dan infrastruktur
bursa terutama legalitas pendukung penyelenggara bursa karbon
agar Indonesia menjadi pusat perdagangan karbon dunia.
Penerapan
bursa karbon akan didukung oleh Taksonomi Hijau yang segera diterbitkan.
Taksonomi Hijau diharapkan dapat menjadi acuan dalam memberikan kemudahan
bagi industri maupun sub industri yang memenuhi kaidah hijau. OJK
juga akan terus mengoptimalkan indeks bursa berbasis Environment, Social,
& Governance (ESG).
Selanjutnya, memperluas basis
emiten melalui sekuritisasi aset dan pembiayaan proyek strategis. OJK akan
terus mengakomodir calon emiten perusahaan start-up berbasis teknologi
untuk melakukan penawaran umum di bursa domestik. Selain itu peningkatan
basis emiten dan investor akan diimbangi dengan peningkatan literasi
khususnya bagi investor ritel melalui program edukasi bekerja sama dengan
SRO dan emiten.
Kemudian, memperluas dan
mempercepat pelaku UMKM untuk masuk ke pasar modal Indonesia. Hal ini dapat
diwujudkan melalui platform securities crowdfunding dan optimalisasi papan
akselerasi UMKM yang bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk membiayai
surat perintah kerja yang berpotensi hingga Rp 74 triliun.
Kemudian, memperluas dan
mempercepat pelaku UMKM untuk masuk ke pasar modal Indonesia. Hal ini dapat
diwujudkan melalui platform securities crowdfunding dan optimalisasi papan
akselerasi UMKM yang bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk membiayai
surat perintah kerja yang berpotensi hingga Rp 74 triliun.
Mengembangkan instrumen derivatif untuk indeks
saham, suku bunga (forward rate agreement dan awal), derivatif nilai tukar,
(swap, forward rates dan optional).
Pengembangan ditujukan agar transaksi tersebut
dapat dilakukan secara transparan dalam regulated market divbursa. Detail
strategi dan target pengembangan instrumen derivatif telah dimasukkan dalam
forum koordinasi pembiayaan pembangunan melalui pasar keuangan (FKP3K).
Mempercepat pengembangan
infrastruktur central counterparty clearing house (CCP), percepatan
pengembangan CCP merupakan terobosan penting bagi pendalaman pasar keuangan
untuk menjaga integritas pasar sehingga informasi mengenai instrumen keuangan
yang diperdagangkan baik dari sisi transaksi maupun harga dapat lebih
transparan diketahui publik.. [P4/sya/rel]