Pilarempat.com | Komisi I DPRD Medan meminta Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) objektif melakukan pengawasan pemilihan kepala daerah (pilkada) dan menindaklanjuti jika ditemukan pelanggaran. Apalagi saat ini ada pelaporan money politic yang dilaporkan Panwascam ke Bawaslu dan hingga saat ini belum ada perkembangan.
"Panwascam
Medan Timur sudah melaporkan ke Bawaslu tentang adanya dua orang wanita yang
membagi-bagikan uang Rp 50 ribu ke masyarakat di Kecamatan Medan Timur.
Masyarakat diminta berfoto dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) serta
memberikan jari dua yang seolah mengartikan dukungan ke paslon 2. Ini harusnya
ditindaklanjuti, diseriusi dan diparipurnakan oleh Bawaslu,"kata anggota
Komisi I DPRD Medan Abdul Latief Lubis, Jumat (4/12/2020).
Namun hingga saat ini
belum ada tindaklanjut dari pihak Bawaslu. Hal ini berbanding terbalik ketika
pasangan nomor urut 1 ditengarai melakukan pelanggaran. Seperti yang terjadi
baru-baru ini, Salman Alfarisi diperiksa Bawaslu terkait dugaan kampanye di
rumah ibadah.
"Kita apreasiasi
kinerja Bawaslu yang cepat melakukan proses pemeriksaan pasca ditemukan adanya
dugaan pelanggaran. Seperti beberapa waktu lalu, Salman Alfarisi yang merupakan
Calon Wakil Walikota Medan dari pasangan Aman dengan nomor urut 1 diperiksa di
Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Sentra Gakumdu) yang merupakan aplikasi dari
Bawaslu terkait tentang dugaan pelaksanaan kampanye di rumah ibadah. Kita
apresiasi Salman datang menghadiri panggilan. Itu menunjukkan dia sosok calon
pemimpin yang dapat dipercaya, berani dan juga siap bekerjasama dengan aparatur
hukum untuk kemaslahatan warga,''kata Abdul Latief Lubis.
Komisi I yang
membidangi pemerintahan ini, termasuk KPU dan Bawaslu, mengkritisi kinerja
Bawaslu yang dinilai belum objektif, dan masih banyak ketimpangan-ketimpangan.
"Secatatan kami,
paslon 02 memiliki banyak pelanggaran protokoler kesehatan. Setidaknya ada 23
pelanggaran. Ya diharapkan pada Bawaslu agar benar-benar menjalankan
tupoksinya, harus objektif dan sempurna melaksanakan tugasnya. Tidak hanya
melihat pelanggaran dan langsung memprosesnya secara cepat ketika dilaksanakan
oleh paslon Aman. Objektif lah, lakukan hal yang sama kepada paslon 2 jika ada
pelanggaran," tambah nya.
Politisi Dapil II ini
mengajak masyarakat agar datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan
menggunakan hak pilihnya untuk pemimpin Kota Medan. "Ini pesta demokrasi,
saatnya rakyat menentukan pilihan. Jangan golput, pilih yang sesuai nurani.
Jadikan pilkada ini untuk memupuk persatuan dan kesatuan kita. Nyaman kotanya,
bahagia warganya,'' imbaunya. [P4/sya]