PILAREMPAT.COM | Mengatasi banjir Rob yang kerap terjadi, Anggota Komisi II DPRD Medan Janses Simbolon meminta agar Pemko Medan memerioritaskan pembangunan tanggul di sana. Setelah dicek di anggaran BNPB, ternyata usulan itu tidak ada dalam R-APBD Pemko Medan Tahun 2021.
“Saya
kecewa melihat tidak adanya pembuatan tanggul untuk mengatasi banjir Rob yang
kerap menggenangi pemukiman warga,” ujarnya kepada Kepala BPBD Kota Medan dalam
rapat pembahasan R-APBD 2021, Sabtu sore (14/11/2020) di ruang rapat komisi
yang dipimpin Ketuanya Surianto bersama Wakil Ketua Sudari ST, Afif Abdillah,
Johannes Hutagalung, Dodi Simangunsong, Modesta Marpaung dan Dhyaul Hayati.
Yang didapati dalam R-APBD 2021 malah perbaikan
tanggul di Kelurahan Nelayan yang sudah pernah mendapatkan pembangunan dari
pemerintah sebesar Rp.5 miliar lebih. Di tahun 2021, juga dianggarkan
pemerintah Rp.3,5 miliar lebih untuk perbaikan.
Sementara
itu, di Kelurahan Sei Mati Medan Labuhan, sampai saat ini belum ada pembangunan
tanggul untuk menahan datangnya banjir Rob dari laut. Melihat itu, Politisi
Partai Hanura itu meminta kepada Pemko Medan untuk mengalihkan anggaran itu
untuk pembuatan tanggul di Kelurahan Sei Mati yang sangat membutuhkannya.
“Pembuatan tanggul di Kelurahan Sei Mati itu untuk mengatasi banjir Rob lebih
penting dilakukan. Dalam menentukan anggaran, Pemko Medan melalui BPBD harus
melihat skala prioritas,” ujarnya lagi.
Disebutkannya,
dirinya merasa aneh dengan rencana kerja di BPBD Kota Medan.
Karena warga sudah
mengusulkan hal itu melalui dirinya dan disampaikan ke dalam e-Pokir. Namun
usulan anggota dewan dari e-Pokir justru tidak ditampung.
Usulan
itu disampaikan warga dalam reses dan sosialisasi Perda. “Entah untuk apa ada
e-Pokir, kalau tidak ada yang ditampung pemerintah,” ujarnya.
Akibatnya,
Politisi Hanura itu mengaku merasa kurang nyaman bertemu dengan warga yang
sudah mengusul. “Warga mengira, saya tidak menyampaikan keluhan mereka kepada
pemerintah,” ujarnya.
Usai rapat, Janses yang diwawancarai wartawan mengatakan
tanggul di Kelurahan Nelayan Indah sudah pernah dibuat permanen sebesar Rp.5
miliar lebih. Mungkin dimaksudkan untuk penambahan dan perbaikan, makanya
diusulkan lagi anggarannya.