Aktivitas di Pasar Tradisional Lemabang Palembang yang menerapkan aturan social distancing PSBB (foto:P4/Liputan6.com / Nefri Inge)
MEDAN--PILAREMPAT.com
| Pengamat Ekonomi Sumatera Utara,
Gunawan Benyamin,S.Kom,MM menilai, setelah pelonggaran Lockdown, diperkirakan
harapan ekonomi membaik dan seiring dengan itu indeks harga saham gabungan
(IHSG) pun menguat.
Ia menyebutkan, kinerja harga minyak mentah dunia
kembali mampu bertahan di kisaran $40 per barel. Kenaikan harga minyak mentah
terjadi seiring dengan kesepakatan OPEC+ yang memangkas 10% dari total output
global.
“Harga minyak yang bertahan tersebut akan membuat
sejumlah saham berbasiskan energy akan mengalami kenaikan,” ujar dosen ekonomi UISU ini kepada Pilarempat.com, Senin (9/6/2020).
Pada perdagangan kemarin pagi IHSG mengalami
kenaikan, dibuka menguat di level 5.000. Dan masih melanjutkan tren
penguatannya. Sejumlah bursa di Amerika dan Eropa yang mengalami penguatan
menjadi salah satu pendorong membaiknya kinerja IHSG tersebut.
Menurutnya, salah satu sentimen eksternal yang
menjadi pendorong penguatan bursa global adalah, data ekonomi AS seperti data
penyerapan tenaga kerja yang mencapai 2.5 juta jiwa. Kenaikan dalam penyerapan
tenaga kerja tersebut membantah ekspektasi para analis sebelumnya. Dimana
banyak analis sebelumnya justru memperkirakan terjadi penambahan jumlah
pengangguran.
Membaiknya perekonmian di AS menjadi motor bagi
negara lain untuk bersikap optimis terkait dengan progress pemulihan ekonomi.
Sementara itu, senin ini menjadi awal pekan pertama setelah pelonggaran PSBB
dengan skema new normal.
“Pelaku pasar akan terus mencermati perkembangan
ekonomi yang akan ditunjukan dengan mobilitas masyarakatnya. Hanya saja,
pagi ini (kemarin-red) Rupiah bergerak berbeda dengan IHSG. Rupiah justru
sedikit mengalami pekemahan dikisaran 13.900 per US Dolar,” ungkapnya. [P4/sya].