Bank BUMN Dapat Suntikan 30 T, Diprediksi Pasar Keuangan Membaik

/

/ Kamis, 25 Juni 2020 / 10.09 WIB

foto:ilustrasi (ist)
MEDAN --PILAREMPAT.com |Indeks Harga Saham Gabungan  IHSG mampu ditutup menguat pada perdagangan, Rabu (24/6/20200. IHSG ditutup naik 1.75% di level 4.964,73.

Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, S.Kom,MM mengungkapkan, IHSG mampu ditutup menguat pada perdagangan hari ini. IHSG ditutup naik 1.75% di level 4.964,73. Kinerja IHSG membaik padahal sejumlah indeks di Eropa dibuka melemah pada perdagangan sore ini. Seiring dengan munculnya kekuatiran penyebaran corona di eropa. Sementara Rupiah menguat di level 14.130 per US Dolar. 

“Selain ditopang oleh membaiknya sejumlah hubungan politik antara China – India dan AS – China. Kinerja pasar keuangan hari ini  tertopang oleh kebijakan pemerintah yang menempatkan dana sebesar Rp. 30 Trilyun untuk membantu likuiditas perbankan,” ujar Gunawan yang juga dosen Ekonomi Syariah di UISU Medan ini. 

Kebijakan pemerintah dalam menempatkan dana ke bank BUMN tersebut,terang Gunawan, menjadi kabar positif pelaku pasar. Kebijakan penempatan dana ke Bank Umum sepertinya masih akan terus berlanjut selain hanya ke Bank BUMN atau Himbara. Keputusan pemerintah ini memang akan menjadi angin segar bagi perbankan, dan bisa menjadi katalis bagi akselerasi pemulihan ekonomi nasional. 

Namun, lanjut Gunawan, kebijakan penempatan dana ini harus berhati-hati. Terlebih ditengah pandemic yang membuat ekonomi global juga mengalami resesi. Menempatkan dana ke Bank jika tidak mampu dikelola secara produktif oleh debitur Bank, hal ini bisa memicu masalah yanglebih luas lagi.

“Artinya begini, disaat pemerintah memberikan alokasi dana ke perbankan. Maka Bank akan menyalurkannya dalam bentuk pembiayaan ke masyarakat. Nah kondisi ekonomi yang tengah terancam resesi ini belum sepenuhnya menjanjikan bahwa uang yang diputar untuk hal produktif tadi bisa dimaksimalkan. Dengan kata lain, tidak ada jaminan uang pinjaman tadi bisa memberikan keuntungan atau mampu membuat ekonomi berputar dengan baik,”  ungkapnya. 

Terlebih situasi dunia usaha global saat ini tengah mengalami masalah. Jadi Bank disini harus mampu memilah mana sektor-sektor yang bisa dibiayai dan mampu menjadi motor penggerak ekonomi di tengah pandemi. Sehingga alokasi penempatan dana oleh pemerintah tersebut mampu menjadi solusi bagi ekonomi nasional menghadapi tekanan ekonomi di tengah pandemi seperti sekarang. 

“Jadi keputusan pemerintah ini selain mampu memperbaiki persepsi investor, disisi lain saya menilai ini keputusan berani dan penuh resiko. Masalahnya adalah kita tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir. Namun, tanpa ada kebijakan yang diambil pemerintah tersebut, justru ekspektasi terkait dengan pemulihan ekonomi bisa bergerak liar nantinya. Dan bisa memperburuk tekanan terhadap ekonomi nasional,”papar Gunawan. [P4/sya]

Komentar Anda

Berita Terkini