foto:ilustrasi (ist) |
Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, S.Kom,MM
mengungkapkan, IHSG mampu ditutup menguat pada perdagangan hari ini. IHSG
ditutup naik 1.75% di level 4.964,73. Kinerja IHSG membaik padahal sejumlah
indeks di Eropa dibuka melemah pada perdagangan sore ini. Seiring dengan
munculnya kekuatiran penyebaran corona di eropa. Sementara Rupiah menguat di
level 14.130 per US Dolar.
“Selain ditopang oleh membaiknya sejumlah hubungan politik
antara China – India dan AS – China. Kinerja pasar keuangan hari
ini tertopang oleh kebijakan pemerintah yang menempatkan dana
sebesar Rp. 30 Trilyun untuk membantu likuiditas perbankan,” ujar Gunawan yang juga
dosen Ekonomi Syariah di UISU Medan ini.
Kebijakan pemerintah dalam menempatkan dana ke bank BUMN tersebut,terang
Gunawan, menjadi kabar positif pelaku pasar. Kebijakan penempatan dana ke Bank
Umum sepertinya masih akan terus berlanjut selain hanya ke Bank BUMN atau
Himbara. Keputusan pemerintah ini memang akan menjadi angin segar bagi
perbankan, dan bisa menjadi katalis bagi akselerasi pemulihan ekonomi nasional.
Namun, lanjut Gunawan, kebijakan penempatan dana ini harus
berhati-hati. Terlebih ditengah pandemic yang membuat ekonomi global juga
mengalami resesi. Menempatkan dana ke Bank jika tidak mampu dikelola secara
produktif oleh debitur Bank, hal ini bisa memicu masalah yanglebih luas lagi.
“Artinya begini, disaat pemerintah memberikan alokasi dana
ke perbankan. Maka Bank akan menyalurkannya dalam bentuk pembiayaan ke
masyarakat. Nah kondisi ekonomi yang tengah terancam resesi ini belum
sepenuhnya menjanjikan bahwa uang yang diputar untuk hal produktif tadi bisa
dimaksimalkan. Dengan kata lain, tidak ada jaminan uang pinjaman tadi bisa
memberikan keuntungan atau mampu membuat ekonomi berputar dengan baik,” ungkapnya.
Terlebih situasi dunia usaha global saat ini tengah
mengalami masalah. Jadi Bank disini harus mampu memilah mana sektor-sektor yang
bisa dibiayai dan mampu menjadi motor penggerak ekonomi di tengah pandemi.
Sehingga alokasi penempatan dana oleh pemerintah tersebut mampu menjadi solusi
bagi ekonomi nasional menghadapi tekanan ekonomi di tengah pandemi seperti
sekarang.
“Jadi keputusan pemerintah ini selain mampu memperbaiki
persepsi investor, disisi lain saya menilai ini keputusan berani dan penuh
resiko. Masalahnya adalah kita tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir.
Namun, tanpa ada kebijakan yang diambil pemerintah tersebut, justru ekspektasi
terkait dengan pemulihan ekonomi bisa bergerak liar nantinya. Dan bisa
memperburuk tekanan terhadap ekonomi nasional,”papar Gunawan. [P4/sya]