Rupiah Menguat, BI Dapat Repo Line dari The Fed

/

/ Rabu, 08 April 2020 / 12.28 WIB

Ilustrasi: Bisnis


PILAREMPAT.com- Medan: Indonesia boleh tersenyum sejenak, nilai tukar rupiah menguat level Rp 16.180 per dolar Amerika Serikat. Penguatan mata uang Garuda itu ditopang berbagai sentimen. Di antaranya Bank Indonesia (BI)  mendapat Repo Line dari Bank Sentral AS The Fed sebesar 60 miliar dolar AS.
Tak heran, angka REPO line tersebut cukup signifikan dan mampu mendorong terciptanya keseimbangan pasar valas dalam negeri jika terjadi tekanan capital outflow dari pasar keuangan domestik.
“Ya, The Fed kucurkan Repo Line ke BI sebesar 60 miliar dolar AS sehingga rupiah menguat,” ungkap pengamat ekonomi, Gunawan Benyamin,SE,MSi, di Medan, Rabu (8/4/2020) pagi
Sementara itu, katanya pemerintah berhasilkan menerbitkan sovereign bond yang akan memberikan pasokan valas guna menahan kemungkinan terjadinya tekanan US Dolar bila Covid 19 belum sepenuhnya teratasi.
Bahkan sejumlah upaya terus dilakukan untuk me nyelamatkan pasar keuangan dari tekanan corona. Indonesia sendiri terus mencoba menggali kerjasama untuk memenuhi kebutuhan stok valas guna menghindari tekanan terhadap mata uang rupiah.
“Soalnya, Covid-19 dinilai satu-satunya problema fun damental saat ini mulai mengkuatirkan dunia keuangan di sejumlah negara termasuk Indonesia,” ujar Dosen Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) ini.
Menyinggung Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG, Benyamin menyebutkan, dibuka melemah pada perda gangan kemarin di level 4.769,99. Sejauh ini masih mengalami pelemahan di posisi 4.701,10.
“Tak hanya itu, pelemahan indeks futures di AS pagi ini menjadi sentimen negatif bagi pasar keuangan di Asia.Sementara kinerja indeks bursa Dow jones pada per dagangan tadi malam melemah. Ini memperburuk kinerja indeks saham,” ungkap Benyamin. (P4)

Komentar Anda

Berita Terkini